Ahok: Untung Ada Gubernur Gila

Pembangunan transportasi massal menambah parah kemacetan di Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Jun 2015, 15:43 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2015, 15:43 WIB
Pendukung Gubernur Ahok Geruduk Balaikota DKI Jakarta
Gubernur DKI Basuki T. Purnama (kedua kiri). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta belum bebas dari macet. Malah, kemacetan di Jakarta semakin parah akibat pembangunan infrastruktur Mass Rapid Transit (MRT) dan elevated busway Blok M-Ciledug. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku sudah sering mendengar cacian dari masyarakat.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan kemacetan ini baru permulaan. Nantinya, kemacetan ini berbuah manis. Sebut saja kemacetan di Jalan MH Thamrin hingga Lebak Bulus yang disebabkan pembangunan MRT.

"Kamu diam saja tambah macet kok! Populasi kendaraan sudah Rp 17 juta di Jakarta. Kamu mau bangun jalan berapa pun enggak akan selesai kecuali Anda bangun transportasi massal berbasis rel," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

MRT dibangun dengan konsep jalan layang dan di bawah tanah. Ada pembangunan tentu akan membuat macet, terlebih pembangunan berjalan selama 5 tahun.

"Bayangin, kamu enggak kerjain (proyek) saja jalan sudah tambah macet apalagi kalau enggak dikerjain kamu ke luar rumah saja enggak gerak loh dari rumah kamu loh. Mau lakuin ini sekarang, 5 tahun orang enggak terima hasilnya, orang akan maki-maki kamu. Orang juga sudah sering maki-maki kerja apa gubernur tambah macet saja. Lah saya udah bangun MRT kok," tegas dia.

Oleh karena itu, dia dengan Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta tetap menjalankan pembangunan transportasi massal. Ahok tak peduli dengan segala cacian yang dilayangkan padanya.

"Kita tidak peduli kamu mau caci maki saya, enggak pilih saya kembali tapi sesudah itu kamu akan bilang untung ada gubernur gila yang berani bayar itu (pembangunan Jakarta) semua. Itu patokannya," tutup Ahok. (Bob/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya