Pertumbuhan Kubah Lava Gunung Sinabung Terus Meningkat

Sejak statusnya menjadi Awas, pertumbuhan kubah lava di puncak Sinabung terus berlangsung dan memicu awan panas serta guguran besar.

oleh Reza Efendi diperbarui 20 Jun 2015, 15:16 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2015, 15:16 WIB
sinabung-4-131106.jpg
Warga menyaksikan gumpalan asap yang membumbung tinggi ke langit saat Gunung Sinabung memuntahkan uapnya. (AFP/Stringer/wwn)

Liputan6.com, Medan - Petugas pengamat Gunung Sinabung, Windi mengatakan gunung yang berada di wilayah Kabupaten Karo, Sumatera Utara itu terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi. Sejak dinaikkan statusnya menjadi Awas, pertumbuhan kubah lava di puncak Sinabung terus berlangsung dan memicu awan panas serta guguran besar.

"Karena mengalami aktivitas vulkanik yang begitu intens, saat ini volume di puncak Gunung Sinabung sekitar 3 juta meter kubik," kata Windi, Sabtu (20/6/2015).

Ia menjelaskan, dalam sehari pihaknya mencatat sekitar 100 kali guguran awan panas yang disertai dengan gempa lokal. "Situasi seperti ini belum tahu sampai kapan akan terjadi," jelas dia.

Hingga Sabtu siang, Gunung Sinabung sudah meluncurkan awan panas sebanyak 5 kali. Luncuran awan panas tersebut mengarah ke selatan, tenggara, dan timur.

"Yang mengarah ke selatan jarak luncurnya 1.500 hingga 2.000 meter dan untuk arah tenggara dan timur jarak luncurnya 2.500 hingga 3.000 meter," terang Windi.

Saat ini, sebanyak 10.377 jiwa (2.762 KK) warga disekitar Gunung Sinabung telah diungsikan di pos-pos pengungsi yang tersebar di 10 lokasi. Pengungsi berasal dari Desa Guru Kinayan, Tiga Pancur, Pintu Besi, Sukanalu, Beras Tepu, Sigarang-garang, Jeraya, Kuta Rakyat, Kuta Gugung, Mardinding, Kuta Tengah, dan Dusun Lau Kawar.

Di beberapa pos, pengungsi yang ditampung lumayan besar jumlahnya. Seperti di pos pengungsian BPPT, jambur Tongkoh dan Tahura, ada 2.728 jiwa atau 666 kepala keluarga yang mengungsi. (Ado/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya