Liputan6.com, Jakarta - Ketua Koperasi Jasa Trans Usaha Bersama (UB) yang merupakan mitra Official Uber Technologies Indonesia, Hariyanto, menjelaskan mekanisme jaminan keamanan para pelanggannya. Mulai cara mengorder Taksi Uber hingga pembayaran.
"Kami semaksimal mungkin menjamin keamanan customer dan driver," ucap Hariyanto sambil melakukan simulasi pemesanan taksi melalui aplikasi Uber Technologies di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu 20 Juni 2015.
Jari-jemarinya kemudian mulai meng-klik kursor ke layar tampilan aplikasi. "Misalnya saya online, di handphone satu ini saya sebagai driver, di handphone satu lagi saya sebagai yang pesan," imbuh dia.
Setelah memilih opsi order dan mengisi lokasi keberangkatan dalam tampilan, muncul gambar peta dengan ikon mobil-mobil yang menunjukkan keberadaan terdekat Taksi Uber.
Ia pun meng-klik opsi melanjutkan pesanan. Tiba-tiba handphone satunya berbunyi, ia menjelaskan tiap ada pelanggan yang hendak dijemput, maka telepon yang dipegang pengemudi akan memberi notifikasi.
"Nah setelah customer klik melanjutkan pesanan, akan tersambung ke driver-driver di sekitar sini. Lalu muncul nama, foto dan nomor telepon driver-nya," jelas Hariyanto seraya menunjukkan tampilan pada layar telepon seluler atau ponselnya.
Setelah setuju untuk memesan jasa Taksi Uber, pelanggan akan dijemput sesuai lokasi pemesanan. Saat masuk ke dalam taksi dan bertemu pengemudi, aplikasi Uber pun akan memastikan kembali apakah pelanggan ingin melanjutkan perjalanan.
Setelah meng-klik menu 'continue trip', layar handphone akan menampilkan argo layaknya taksi pada umumnya. Saat proses pembayaran, pelanggan akan mendapatkan e-mail berisi total tagihan. Selain itu aplikasi Uber juga akan meminta pelanggan memberikan rating atas pelayanan pengemudi.
"Jika dalam dua minggu, rating driver hanya dapat satu bintang, berarti pelayanannya kurang. Sampai dua minggu masih begitu, maka pengemudi akan di-reject," tegas Hariyanto.
Uniknya, pengemudi pun memberi penilaian atau rating kepada penumpangnya. Jika beberapa kali menggunakan jasa Taksi Uber dan hanya mendapat satu bintang, pelanggan tidak bisa lagi menggunakan jasa Taksi Uber.
"Kita terus cross check penilaian-penilaian itu dan akan menjadi bahan evaluasi. Yang terpenting, pengemudi dibekali cara-cara berperilaku yang baik dan sopan terhadap penumpang," tutur dia.
Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) JH Sitorus sebelumnya mengatakan bahwa keselamatan dan keamanan Taksi Uber tidak terjamin lantaran tidak terdaftar resmi.
"Kalau kita mau komplain, ke mana? Kantornya saja tidak tahu," ucap Sitorus di Mapolda Metro Jaya, Jumat 20 Juni lalu. (Ans/Yus)
Jamin Keamanan, Pihak Taksi Uber Simulasikan Cara Transaksi
Mekanisme jaminan keamanan para pelanggan Taksi Uber dipaparkan mulai dari cara mengorder Taksi Uber hingga pembayaran.
diperbarui 21 Jun 2015, 07:50 WIBDiterbitkan 21 Jun 2015, 07:50 WIB
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Polemik Pagar Laut 30 KM di Tangerang, Nelayan Meradang, Pemerintah Segel Aktivitas
Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Lupa Kata Sandi dan Nomor Tidak Aktif, Mudah dan Cepat
Simak, Cara Registrasi Akun SNPMB dan Linknya
Apa Fungsi dari Google Drive Offline? Panduan Lengkap Cara Penggunaan dan Manfaatnya
Kejagung Tangkap Eks Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono Terkait Kasus Ronald Tannur
Waktu untuk FIFA Matchday Sangat Terbatas, Ini yang Dapat Dilakukan Patrick Kluivert dan Tim untuk Timnas Indonesia
Perbedaan Memo dan Email dalam Komunikasi Bisnis, Penting Diperhatikan
Asik, Masyarakat Kecil Bakal Lebih Mudah Akses KPR
Cara Mengatasi Keluar Darah Sedikit Tapi Bukan Haid: Panduan Lengkap
Perbedaan Menggambar dan Melukis sebagai Seni Visual, Jenjang Kariernya?
Mendagri Minta Pemda Terbitkan Perkada Hapus BPHTB dan PBG Paling Lambat Akhir Januari 2025
7 Potret Irfan Bachdim di Luar Lapangan, Ramai Diduga Jadi Asisten Patrick Kluivert