Liputan6.com, Jakarta - Belum adanya solusi jitu untuk menangani masalah yang dihadapi etnis minoritas Muslim Rohingya, membuat sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Indonesia Peduli ‎Rohingya (KMIPR) mendesak pemerintah Indonesia bersikap keras dan tegas kepada Pemerintah Myanmar.
"Pemerintah Indonesia harus bertindak tegas dan keras terhadap persoalan kemanusiaan yang dilakukan Myanmar. Kami‎ meminta kepada Presiden Jokowi untuk meninjau kembali hubungan politik luar negeri dengan Myanmar," ujar Koordinator KMIPR, Adnin Armas di Jakarta, Senin (29/6/2015).
Lebih jauh, Adnin menyoroti kebijakan Pemerintah Indonesia yang tidak menjalin hubungan diplomatik dan politik dengan Israel, karena negara itu melanggar HAM berupa penjajahan terhadap Palestina. Menurut Adnin, Myanmar seharusnya mendapat perlakuan yang sama dengan Israel karena telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap etnis Rohingya.
"Padahal apa yang dialami Rohingya itu jauh lebih pahit dari apa yang dialami Palestina," lanjut dia.
Pihaknya juga menyatakan, tidak ingin persoalan Rohingya berdampak di Indonesia. ‎Persoalan kemanusiaan yang berkepanjangan ini harus segera diakhiri, agar tidak terjadi tindakan balas dendam dari warga Muslim seperti yang dilakukan untuk mendukung Palestina.
"Kami tidak ingin orang-orang gerah dengan kondisi ini (Rohingya). Bisa jadi nanti ada orang yang ingin membalas apa yang terjadi di Rohingya. Tapi kita tidak ingin itu terjadi di Indonesia," ucap Adnin.
Keluarkan Myanmar dari ASEAN
Jika persoalan yang dialami etnis Rohingya terus berlanjut, KMIPR mendorong pemerintah Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk mengeluarkan Myanmar dari keanggotaan ASEAN. Menurut dia, sikap Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya telah menjelekkan citra ASEAN di mata dunia.
‎"Kita minta negara di ASEAN untuk mengeluarkan keanggotaan Myanmar. Selama itu masih terjadi, beban terhadap ASEAN tetap ada. Karena apa yang dilakukan terhadap Rohingya itu bukan nilai-nilai ASEAN. Apalagi PBB sudah melihat ini sebagai kejahatan kemanusiaan," ‎tandas Adnin.
Sebagai kakak tertua di wilayah Asia Tenggara, Indonesia diminta bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengeluarkan kebijakan dan sikap terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya. Adnin bahkan meminta‎ agar pemerintah memboikot pejabat Pemerintahan Myanmar yang hendak berkunjung ke Indonesia.
‎"Kita minta beberapa individu yang bertanggung jawab terhadap tragedi kemanusiaan Rohingya dilarang berkunjung ke Indonesia, termasuk Presiden, Wakil Presiden, pejabat, dan militernya," jelas Adnin.
Dalam waktu dekat ini, KMIPR mengaku akan menggelar sejumlah aksi terkait persoalan Rohingya. Mereka akan demonstrasi ke Kantor Sekretariat ASEAN dan sejumlah kedutaan besar negara di Asia Tenggara, termasuk ‎Myanmar.
"Kita akan banyak melakukan aksi. Kita juga akan mengunjungi dan mengirim surat ke kedutaan-kedutaan negara di ASEAN khususnya, bahkan Eropa untuk kemudian mengambil tindakan yang sama seperti yang kita minta kepada Pemerintah Indonesia," jelas Adnin. (Sun/Yus)
ASEAN Didesak Hapus Keanggotaan Myanmar Terkait Rohingya
Sikap Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya dinilai telah menjelekkan citra ASEAN di mata dunia.
Diperbarui 29 Jun 2015, 17:06 WIBDiterbitkan 29 Jun 2015, 17:06 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Nasib Merger KAI-INKA Ada di Tangan Danantara
5 Cara Scroll HP Ini Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan, Ada Sindrom Ibu Jari
5 Contoh Outfit Vintage untuk Pria, Gaya Lawas yang Tetap Trendy di 2025
8 Inspirasi Outfit Kondangan Pria yang Cocok di 2025, Siap Tampil Ganteng Sampai Curi Perhatian
Wamen BUMN Jajal si Bon-Bon, KRL Pertama di Indonesia yang Beroperasi 1925
Harga HP Infinix Hot 40 Pro Baru dan Bekas, Update Terbaru April 2025
Saksikan Sinetron Asmara Gen Z Episode Selasa 22 April Pukul 17.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
VIDEO: Momen Haru, Penampakan Pertama Jenazah Paus Fransiskus
DPR ke Menpan RB Soal ASN Pindah ke IKN: Jangan dari Jawa Semua
Dedi Mulyadi Datangi TKP Pembakaran Mobil Polisi di Depok: Premanisme Harus Makin Susut, Bila Perlu Sampai Nol
5 Paduan Earth Tone Outfit untuk Pria dan Wanita, Cocok untuk Padu Padan di Tahun 2025
Alasan Estonia Lirik Indonesia Perluas Jangkauan Industri IT di Asia Pasifik