Liputan6.com, Denpasar - Setelah sempat dibuka pada Sabtu 11 Juli 2015 untuk penerbangan internasional dan domestik, Bandara Ngurah Rai Bali kembali ditutup, Minggu (12/7/2015) pagi. Debu vulkanik Gunung Raung yang mengarah ke Bali masih jadi penyebabnya.
"Dari pukul 10.30 Wita hingga 16.00 Wita kami menutup kembali aktivitas penerbangan di Bali. Karena, debu gunung Raung mengarah ke Bali," kata General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Ngurah Rai Bali Trikora Harjo saat dihubungi Liputan6.com.
Menurut Trikora, Bandara Ngurah Rai setiap harinya melayani sebanyak 382 penerbangan internasional dan domestik. Dengan ditutupnya bandara, maka seluruh penerbangan tak terlayani.
Advertisement
"Penerbangan internasional maupun domestik dibatalkan," imbuh Trikora.
Berdasarkan NOTAM (Notice to Airmen) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yaitu NOTAM No. 1423/15, penutupan Bandara Ngurah Rai dilakukan sementara hingga pukul 16.00 Wita.
Sedangkan untuk bandara Belimbingsari, Banyuwangi juga masih dinyatakan ditutup berdasarkan Notam No. 0523/15 mulai pukul 07.10 WIB yang sementara ini diberlakukan sampai dengan pukul 13.10 WIB
NOTAM penutupan bandara-bandara ini akan terus diperbaharui menyesuaikan dengan kondisi nyata atas perkembanganpenyebaran debu vulkanik terkait aktivitas Gunung Raung.
Sementara itu guna mengantisipasi perpindahan ke moda lain, Kementerian Perhubungan telah meminta operator untuk melakukan penambahan kereta api dari Surabaya ke Banyuwangi, penyeberanganKetapang-Gilimanuk, dan penyeberangan Padang Bai-Lembar. (Dwi/Mut)