Kata Mbah Rono soal Kekeringan Landa Daerah Indonesia

Memasuki musim kemarau membuat beberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan.

oleh Yanuar H diperbarui 26 Jul 2015, 06:46 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2015, 06:46 WIB
20150726-Mbah ROno
Kepala Badan Geologi ESDM Surono. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Memasuki musim kemarau membuat beberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan. Bahkan beberapa pemerintah daerah sudah mengirimkan air bersih ke tempat yang terkena dampak kekeringan.

Kepala Badan Geologi ESDM Surono atau yang akrab dipanggil Mbah Rono mengatakan pada musim kemarau ini, sebenarnya sumber mata air justru memiliki ketersediaan air yang banyak.

"Sebetulnya saat musim kemarau mata air harusnya keluar lebih banyak. Kenapa? karena musim hujan air kan di permukaan air plus tanah jadi berat. Jadi menekan ke bawah air mau keluar enggak bisa," ujar Mbah Rono di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Yogyakarta, Sabtu 25 Juli 2015.

"Musim kering kandungan lapisan atasnya enggak ada air jadi lapisan tanahnya enggak berat maka air muncratnya lebih banyak. Musim kering airnya lebih banyak karena tidak tertekan," imbuh dia.

Mbah Rono menyebut sumber mata air dapat digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat kemarau datang. Mata air ini memiliki persediaan yang sangat banyak sehingga tidak perlu khawatir akan habis.

"Sumber air lebih banyak. Mata air banyak saat musim kemarau. Karena enggak ada penekanan," ujar dia.

Mbah Rono juga meminta warga harus selalu merawat sumber mata air sehingga dapat digunakan saat musim kemarau tiba.

Gunung Merapi menjadi salah satu sumber air yang menjadi tumpuan warga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Tempat tersebut juga harus dijaga. Selain itu juga langkah lain agar mata air melimpah ialah dengan menanam pohon.

"Merawat sumber mata air  paling enak adalah ada hutan. Kan tanah menjadi tidak padat, ada rongga karena ada akar di sana, jika ada air hujan maka air mudah ke bawah. Zaman dulu dibilang kan jangan ditebang pohon ada yang nunggu mereka dulu enggak bisa jelasin padahal air susah enggak masuk ke bawah rongga itu," jelas Mbah Rono. (Ali/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya