Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak menghadiri undangan Presiden Jokowi dalam upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka. Prabowo memilih memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-70 bersama 4.000 kader Partai Gerindra di Polo Club (NPC) Jagorawi Golf Club, Gunung Putri, Jawa Barat, Senin (17/8/2015).
Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan, semua kader baik anggota DPR, DPRD, maupun DPC dan DPP telah berkumpul. Dia juga menegaskan para petinggi partai dari Koalisi Merah Putih (KMP) juga hadir.
"Hari ini adalah upacara memperingati hari Kemerdekaan RI yang ke-70 yang dilaksanakan partai Gerindra bersama KMP. Di mana inspektur upacara Pak Prabowo Subianto yang merupakan Ketum Gerindra," ujar Muzani.
"Hari ini dihadiri oleh Anggota DPRD dan DPR RI sebanyak 2.154. Selain itu ada DPC dan DPP, Dewan Pakar juga Dewan Penasehat, total ada sekitar 4.000 berkumpul di sini," imbuh dia.
Muzani menyampaikan, upacara Gerindra yang dilakukan pihaknya bukan langkah eksklusif atau enggan bersama pemerintah. Dia menegaskan hal ini sebagai bentuk menjunjung semangat nasionalisme.
"Kita diundang juga di Istana, tapi terbatas. Ini juga dalam rangka bentuk nasionalisme dan menjunjung proklamasi. Jadi ini sebagai bentuk tanggung jawab kami. Di mana harus membangun amanah proklamasi. Karena itu tema kita itu menyelamatkan bangsa," jelas dia.
Menurut Muzani, berkumpulnya kader Gerindra untuk upacara peringatan hari kemerdekaan menunjukan adanya semangat membangun bangsa dan membantu pemerintah dalam menghadapi tantangan yang ada.
"Tema kita menyelamatkan negara. Ada amanah proklamasi, hadapi tantangan dan ancaman. Tantangan situasi ini kan berat, baik di global dan nasional. Karena itu kita harus meningkatkan solidaritas. Ancaman ini jangan sampai lengah," tegas Muzani.
Menginap di Tenda
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Edhy Prabowo menceritakan, ribuan kader baik anggota DPR, DPRD, DPC, dan DPP sudah sejak Minggu 16 Agustus malam menginap di lapangan upacara. Mereka tidur di barak atau tenda berukuran besar yang didirikan di sekitar lokasi.
"Semua kader termasuk pak Ketua Umum (Prabowo Subianto) menginap di sini. Sudah 3 hari kita di sini. Mandi di sini, tidur di sini. Kita persiapannya 2 minggu. Ini semuanya atas biaya sendiri dan para kader," tutur Edhy.
Selain menginap, Ketua Komisi IV DPR RI itu juga menegaskan para kader juga mendapatkan pembekalan.
"Selain datang upacara di sini ada pembekalan. Ini apel kader nasional ketiga bagi kami. Pembekalan ini untuk menyamakan visi. Jangan sampai ada kader kita kena operasi tangkap tangan KPK (terlibat korupsi). Kalau ada seperti itu, kita pecat. Jangan sampai berpikir, kita (partai) enggak kasih tahu," tegas dia.
Dia pun membantah, jika cara mengumpulkan kader seperti ini seperti cara militer. "Bukan, ini bukan militer. Ini biasa saja. Ini seperti outbound saja. Ini tegas saya sampaikan untuk menyamakan visi dan penyatuan para kader," tegas Edhy.
Pantauan Liputan6.com, beberapa petinggi partai tampak telah hadir. Ada Ketua PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz, Waketum DPP Golkar versi Munas Bali, Fadel Mochamad. Selain itu para kader DPP juga telah berkumpul kompak mengenakan baju kemeja putih dan celana coklat.
Rencananya Prabowo akan menyampaikan orasi politiknya, serta diiringi pasukan berkuda. Selain itu, sudah ada 8 kendaraan Jeep untuk melakukan iring-iringan. (Mut)