Komunitas Onthel Gelar Upacara Bendera di Rumah Bung Karno

Upacara bendera memperingati 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia digelar di kediaman Bung Karno saat diasingkan di Bengkulu.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 17 Agu 2015, 16:22 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2015, 16:22 WIB
Komunitas Onthel Gelar Upacara Bendera di Rumah Bung Karno
Upacara bendera memperingati 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia digelar di kediaman Bung Karno saat diasingkan di Bengkulu.

Liputan6.com, Jakarta - Upacara bendera memperingati 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia digelar di kediaman Bung Karno saat diasingkan di Bengkulu oleh komunitas pencinta sepeda antik dan kuno atau sepeda onthel, Senin (17/8/2015). Mereka dengan dalam 'Kerano' Bengkulu.

Belasan peserta upacara terlihat serius dan khidmat menggelar upacara mengenakan seragam ala tentara nasional Indonesia pada zaman sebelum kemerdekaan 1945 dan pakaian tradisional khas rakyat jelata. Uniknya saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka diiringi alunan musik accordeon, biola, dan gendang.

Pemimpin upacara 17 Agustus di Rumah Bung Karno, Alcala Zamora mengatakan, mereka sengaja menggelar upacara untuk membangkitan gelora perjuangan merebut kemerdekaan yang dilakukan oleh Bung Karno yang diasingkan di Bengkulu pada tahun 1938 hingga 1942.

"Bengkulu tidak bisa dilepaskan dari catatan sejarah merebut kemerdekaan, di rumah ini, konsep pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia didiskusikan dan beberapa rencana kebijakan strategis menuju Indonesia Merdeka diputuskan disini. Itu yang kami kenang dan meghormati perjuangan Bung Karno dengan menggelar upacara disini," ujar Alcala Zamora.

Tidak hanya melakukan upacara, komunitas ini para pecinta sepeda kuno atau oleh orang Bengkulu disebut 'kereta angin' ini juga bergembira menyanyikan lagu nostalgia, serta lagu nasional di beranda rumah Bung Karno yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Angguta Atas Kota Bengkulu.

Usai bernostalgia, mereka lalu melakukan perjalanan atau napak tilas jejak Bung Karno di Bengkulu menguunakan sepeda onthel. Mulai dari mengunjungi sekolah milik perkumpulan Muhammadiyah tempat Bung Karno, Perkampungan warga tiongkok atau China Town tempat Bung Karno berinteraksi dengan masyarakat mengengah kebawah atau kaum marjilal, diteruskan menuju Benteng Marlborough milik Inggris yang salah satu ruang tahanannya pernah menjadi ruang tahanan Bung Karno dan terakhir menuju Masjid Jamik.

"Terakhir kami akan melakukan salat Zuhur di Masjid Jamik yang arsitekturnya merupakan buah karya Bung Karno dan menjadi tempat pertemuan sang proklamator dengan para alim ulama," pungkas Alcala Zamora. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya