Evakuasi Korban Trigana Air Dihadang Cuaca Ekstrem

Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru mengatakan, proses evakuasi jenazah menemui jalan terjal.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 18 Agu 2015, 14:41 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2015, 14:41 WIB
Segmen 1: SAR Temukan Trigana hingga Aksi Penghadang Moge
Tim SAR menemukan lokasi jatuhnya Pesawat Trigana dalam kondisi hancur, hingga aksi nekat Elanto Wijoyono menghadang konvoi motor besar.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Basarnas bersama masyarakat terus berupaya mengevakuasi 54 jenazah yang berhasil ditemukan di lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya Trigana Air. Yaitu di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru mengatakan, proses evakuasi jenazah menemui jalan terjal. Dari informasi yang diperolehnya, cuaca di lokasi sangat ekstrem.

"Cuaca ekstrem. Evakuasi menggunakan heli dengan cara di-hosting (digantung) dan dilaksanakan sekarang juga. Cuaca sudah mulai mendung sekarang," kata Mayjen TNI Heronimus Guru di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Ia melanjutkan, untuk mengevakuasi dengan cara hosting, tim yang di lokasi masih menggunakan heli milik Freeport. Nantinya, heli tersebut akan bolak-balik untuk menjemput dan menaruh kantong jenazah.

"Hosting itu digantung. Tergantung alat yang digunakan, saat ini satu heli milik Freeport. Drop balik lagi drop. Tergantung avtur dan cuacanya. 54 kantong jenazah sudah siap untuk dievakuasi," tutur Heronimus.

Dia menjelaskan, kenapa cara hosting dipilih sebab untuk mengevakuasi lewat jalur darat diperlukan waktu yang cukup lama.

"Menggunakan jalur darat 5 jam saja belum sampai. Cara hosting akan cepat selesai tergantung cuaca. Untuk helipad belum bisa," tutup Heronimus. (Ron/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya