Mengenalkan Dunia Polisi ke Anak lewat Permainan Ular Tangga

"Ada rambu-rambu lalu lintas yang bisa membuat pemain turun ke angka sebelumnya."

oleh Bima Firmansyah diperbarui 21 Agu 2015, 06:48 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2015, 06:48 WIB
Permainan matematika polisi
Anak-anak sedang mencoba permainan (Liputan6.com/ Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Banyak cara memperkenalkan dunia kepolisian kepada anak-anak. Salah satunya, melalui permainan matematika kepolisian yang diadopsi dari permainan ular tangga.

Pembuat permainan ini, Ridwan Hasan Saputra mengatakan, permainan ini memadukan antara matematika dan kepolisian, layaknya permainan ular tangga. Permainan ini sarat dengan pelajaran matematika dan juga dunia kepolisian.

"Karena dalam permainan ini banyak tanda pangkat. Jadi anak-anak dikenalkan tanda-tanda pangkat dalam kepolisian. Selain itu ada juga rambu-rambu lalu lintas supaya anak-anak tahu arti dari rambu-rambu lalu lintas tersebut," kata Ridwan kepada Liputan6.com, Kamis 20 Agustus 2015.

Ridwan menjelaskan, permainan ini bisa dimainkan oleh 4 orang. Mereka bergantian melempar dadu dan maju sesuai angka dadu yang keluar. Para pemain awalnya masuk ke tahap pertama yakni Tamtama, lalu ke Bintara, kemudian ke tahap Perwira, dan terakhir adalah Perwira Tinggi.

Setiap tahap, terdapat banyak tanda pangkat dalam kepolisian dan jugà lambang-lambang geometri. Permainan ini juga sarat dengan unsur bilangan desimal, kuadrat, prima, genap, ganjil, dan lainnya.

Yang unik dari permainan ini, ada tanda pangkat kepolisian yang bisa membuat pemain langsung loncat ke tahap selanjutnya, asalkan pemain bisa menjawab dengan benar pangkat kepolisian tersebut.

"Kemudian ada rambu-rambu lalu lintas yang bisa membuat pemain turun ke angka sebelumnya," jelas Ridwan.

Dengan begitu, kata dia, permainan menjadi lebih seru dan para pemain lebih cepat untuk mengenal dunia kepolisian dan juga matematika. Pemain yang menang ialah pemain yang pertama kali mendapatkan tanda pangkat jenderal.

"Setelah diadakan simulasi ternyata anak-anak senang. Uniknya saat simulasi saya pilih anak-anak yang tak suka matematika. Gara-gara main ini mereka jadi suka matematika," ungkap Ridwan.

Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan mengapresiasi permainan matematika kepolisian ini.

"Ini merupakan cara yang efektif dan inovatif untuk memperkenalkan dunia kepolisian. Semoga permainan ini bisa dimainkan seluruh siswa di berbagai daerah," pungkas Irsan. (Mvi/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya