JK Nilai Teten Masduki Pantas Jadi Kepala Staf Presiden

Presiden Jokowi melantik Teten Masduki yang sebelumnya menjabat sebagai Tim Komunikasi Presiden menjadi Kepala Staf Kepresidenan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 02 Sep 2015, 18:01 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 18:01 WIB
JK Datangi Rumah Transisi Tanpa Jokowi
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melantik Teten Masduki yang sebelumnya menjabat sebagai Tim Komunikasi Presiden menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, sosok Teten pantas menyandang jabatan tersebut.

Hal ini, kata pria yang karib disapa JK itu, karena dia dinilai memiliki hubungan yang dekat dengan Jokowi.

"Itu pilihan Presiden. Kepala staf itu kan harus dekat dengan presiden," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2015). "(Teten) Orang yang sudah mengetahui tata kerja di sini dan mengerti informasi dan bisa kerja dengan Presiden," tambah dia.

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi menambahkan, ‎dengan jabatan yang diemban saat ini, Teten perlu banyak belajar. Sebab, sebagai Kepala Staf Presiden, dia harus memberikan laporan apakah lembaga di bawah presiden sudah bekerja dengan baik atau belum.

"‎Saya pikir sebagai pengawas dan sebagai orang yang bisa memberikan data-data untuk presiden tentu saya pikir it's oke lah, anak muda, tapi harus belajar banyak, Teten perlu belajar sosial ekonomi dan lain-lainnya. Ini kan harus belajar," ujar Sofyan.

Senada dengan JK, Sofyan pun menilai Teten merupakan sosok yang tepat untuk mengisi posisi tersebut. Menurut dia, Teten mengetahui jalan pikiran Jokowi.

"Harus tahu jalan pikiran Presiden dan tahu maunya Presiden dan Teten itu orang yang dekat dengan dia (Presiden) dari kampanye," imbuh dia.

"Teten, menurut saya, tentu wataknya lain sekali dengan Pak Luhut ya. Luhut itu memang orang yang punya demanding dan drive yang tinggi, tapi Teten sebagai pelaksana orang yang baik bisa menjalankan apa yang diinginkan Presiden dalam mempersiapkan data-datanya," tandas Sofyan. (Ndy/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya