‎Dukung Pemerintahan, PAN 'Dilempar' Prabowo dengan Pantun

Pantun itu merupakan bentuk keakraban antar-anggota KMP

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 04 Sep 2015, 04:43 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 04:43 WIB
20150903-Pertemuan KMP dengan PAN-Jakarta-Prabowo&Zulkifli
Ketua umum KMP, Prabowo Subianto saat tiba di Tower Bakri, Jakarta, Kamis, (3/9/2015) Pertemuan para pejabat Koalisi Merah Putih ini membahas persoalan PAN yang keluar dari KMP. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah petinggi Koalisi Merah Putih (KMP) melakukan ‎pertemuan secara tertutup di Kantor DPP PKS. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat melemparkan pantun. Pantun diduga ditujukan kepada PAN terkait sikapnya mendukung pemerintah.

"Iya tadi ada pantun. Kalau nggak salah bunyinya gini '1 2 3 4 5 6 dalam jambangan, kalau tuan dapat kawan baru, ‎kawan lama dilupakan jangan'," ucap Waketum Gerindra Edhy Prabowo menirukan, di Gedung DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015).

Menurut Edhy, pantun itu merupakan bentuk keakraban antar-anggota KMP. ‎Pantun kemudian ditanggapi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan senyuman.

"Terus, Pak Zulkifli Hasan jawab pantun itu akan kami jaga. Semoga apa yang kita pikirkan sama ya," sambung dia.

Edhy menuturkan, merapatnya PAN ke pemerintah merupakan hal yang sah-sah saja. PAN ditegaskannya tidak keluar dari KMP dan tetap akan terlibat dalam sejumlah kegiatan.

Ketua Komisi IV DPR ini juga mengungkapkan tak ada pihak yang tersakiti terkait sikap PAN. Menurut dia, dibentuknya KMP tidak pernah ada kesepakatan untuk sakit hati apabila ada partai yang keluar dari koalisi.

"Kita kan nggak pernah tertutup. Kita akan undang siapapun karena tidak ada yang sakit hati. Dari awal dibentuknya KMP, pidato pertama Pak Prabowo mengatakan, saya bukan capres lagi jangan sampai ada beban yang nggak enak. Tapi karena ada kesamaan ideologi KMP dapat dibentuk," papar Edhy.

Respons KMP

Dalam pertemuan ini, seluruh petinggi KMP telah memahami sikap PAN dalam mendukung pemerintah. Mereka juga menegaskan bahwa PAN tetap bersama KMP dan tidak pernah bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Kami tidak pernah mendengar PAN bergabung ke KIH atau PAN keluar KMP. Tadi berdasar penjelasan Pak Zulkifli, kami semua menghormati sikap PAN yang bergabung mendukung pemerintahan," ucap Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Hal yang sama juga disampaikan Prabowo Subianto usai menerima penjelasan Zulkifli Hasan di Bakrie Tower. KMP sebagai oposisi membutuhkan 'checks and balances' demi terciptanya demokrasi yang baik dalam pengawasannya terhadap pemerintah.‎ KMP akan menjadi kekuatan yang mengimbangi pemerintah.

"Perlu adanya suatu checks and balances, suatu kekuatan imbangan yang bisa memberi koreksi-koreksi, saran-saran, dan masukan-masukan yang berarti dalam ekonomi yang sedang susah, rakyat kita menghadapi keadaan sangat memprihatinkan," tutur Prabowo.

Ditemui usai pertemuan, Zulkifli mengaku sangat berterimakasih atas pemahaman dari para anggota KMP. "Alhamdulillah kawan-kawan semua sudah memahami sikap PAN. Untuk cita-citanya sama supaya Indonesia lebih baik," kata Zulkifli.

Zulkifli juga menegaskan, bahwa sikap PAN tersebut dilakukan demi kepentingan dan kemaslahatan bersama. Ia juga berharap, dalam membangun bangsa tidak terkotak-kotak dengan kelompok-kelompok tertentu.

"Kami PAN bergabung dengan pemerintah, mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Kita jangan lagi meributkan soal baju, meributkan KMP-KIH. Yang penting kan substansinya agar negeri lebih baik,"‎ pungkas dia. (Ali/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya