Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Intelijen Wawan Hari Purwanto meminta masyarakat mewaspadai serangan propaganda dari kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) melalui dunia maya. ISIS dinilainya kerap 'menjual' isu negara berdaulat dan jaminan hidup sejahtera demi merekrut anggota baru.
"Harus ada tindakan tegas terhadap apa dan siapa saja yang ikut dan terlibat menyebarkan klaim-klaim ISIS. Terutama situs-situs yang bertebaran di internet serta melalui media sosial seperti twitter, youtube, facebook, dan lain-lain," kata Wawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (5/9/2015) malam.
Masyarakat sekarang ini sudah terlalu mudah mengakses informasi dari dunia maya yang semakin sulit disaring. Jika dibiarkan, akan sangat berbahaya ketika masyarakat sudah mulai percaya dengan ISIS sehingga mereka mudah direkrut.
Advertisement
Ia memberi contoh tentang klaim ISIS yang menyatakan bahwa mereka adalah negara berdaulat.
"Siapapun bisa melakukan klaim seperti itu karena wilayah di sana sedang mengalami konflik politik dan perang saudara. Mana ada di daerah konflik menyatakan ekonominya membaik, harga kebutuhan stabil, segala sesuatunya seperti kesehatan, sewa rumah, listrik, air bisa gratis dan sebagainya. Tidak benar itu," sambung dia.
Wawan mendukung langkah yang dilakukan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Di mana, BNPT telah mencanangkan 2015 sebagai Tahun Damai di Dunia Maya dengan menggiatkan sosialisasi pencegahan paham ISIS di seluruh Indonesia.
"Harus ada yang menjelaskan dan meluruskan apa dan bagaimana ISIS itu sebenarnya melalui media, baik itu media konvensional maupun media maya," ucap Wawan. (Ali/Nda)