Ahok: Darah Hewan yang Dibuang Sebarangan Bisa Picu Penyakit

Ahok mengimbau warga agar tidak menyembelih hewan di sembarang tempat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 08 Sep 2015, 11:57 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 11:57 WIB
Cara Menghadapi Penumpang Bus Rese yang Mungkin Dilakukan Ahok
Kalau saja Ahok mengandalkan bus sebagai sarana transportasi ke mana saja, mungkin ini yang akan dia lakukan untuk menghadapi penumpang rese

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melarang warga berjualan hewan kurban di trotoar jalan. Dia juga mengimbau warga agar tidak menyembelih hewan di sembarang tempat.

Rupanya, kebijakan ini mendapat pertentangan dari warga. Ahok bahkan dituding anti-Islam karena melarang berdagang hewan kurban dan menyembelih di sembarang tempat.

"Kan orang diplesetin, karena saya kebetulan non-muslim, orang gampang, seolah-olah Ahok anti-Islam. Enggak kasih jual kurban, enggak kasih izinkan motong hewan kurban. Salah. Saya aja nyumbang hewan kurban kok," tutur Ahok di kantor Pelayanan Pajak, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, dulu belum banyak penelitian yang dapat menjelaskan dampak akibat penimbunan darah hewan di tanah. Ternyata, bisa menimbulkan penyakit.

Misalnya, kata Ahok, ada anak kecil main di tanah tiba-tiba pulang kena penyakit, meninggal. Setelah diteliti baru diketahui ternyata dari darah hewan ada semacam bakteri spora, yang bisa mengakibatkan orang meninggal dunia.

"Lalu orang menghubungkan ini kan memang udah tradisi Islam, saya bukan anti-Islam. Saya mau tanya, di Arab Saudi, tempat Nabi Muhammad lahir, tempat kita sampai rela keluar devisa untuk naik haji, melakukan rukun Islam kelima, itu potong hewannya masih di sembarangan tempat enggak?" tanya Ahok.

"Saya mau tanya, kasih tahu saya, di negara Islam Arab Saudi, yang Mekah, Ka'bah ada di sana, ada enggak pemotongan hewan sembarangan di pinggir jalan, darahnya dicurahkan di tanah? Enggak ada," tanya dia, lagi.

Jadi sebenarnya, kata Ahok, merekalah yang mengatasnamakan agama demi kepentingan bisnis pribadi tetapi merugikan hak pengguna jalan, bahkan merugikan kesehatan orang lain dan umat Islam sendiri.

"Jadi orang-orang itu, yang ngomong ke agama adalah pedagang yang nyewa-nyewain, yang caplok-caplok trotoar yang rugi. Tapi mengorbankan kesehatan umat Islam sebetulnya," imbuh Ahok.

Mantan politisi Partai Golkar dan Gerindra itu meminta warga menyembelih hewan kurban di rumah pemotongan hewan (RPH) yang telah disediakan. Sehingga pengolahan limbah dan kesehatan juga terjaga.

"Penjualannya sudah kita fokuskan kok. Lapangan mana, kita mulai atur. Makanya kita dorong pemotongannya mesti di pemotongan hewan, karena darahnya enggak boleh sembarangan dicurahkan ke tanah. Itu yang kita minta," pungkas Ahok. (Rmn/Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya