Sofyan Wanandi: JK Korbankan Kesehatan Demi Negara

Menurut Sofyan, semangat JK bekerja hari ini luar biasa karena mendapat amanat Presiden Jokowi menjaga pelaksanaan paket kebijakan ekonomi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 11 Sep 2015, 19:41 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2015, 19:41 WIB
Jokowi jenguk JK
Presiden Jokowi jenguk Wapres JK. (Silvanus Alvin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi mengatakan, tindakan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK yang langsung memimpin rapat hari ini merupakan bentuk komitmen kepada negara. Sebab, JK baru memasang ring jantung 3 hari lalu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

"Dia saya pikir kalau melihat pekerjaan, komitmennya terhadap pekerjaan luar biasa. Kali saya kira komitmennya buat jadi ada legacy negara untuk dia, maka dari itu dia korbankan kesehatan, asalkan dia jadikan ini lebih baik," kata Sofyan, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Menurut Sofyan, semangat JK bekerja hari ini luar biasa karena mendapat amanat Presiden Jokowi menjaga pelaksanaan paket kebijakan ekonomi. Situasi sudah mendekati krisis saat ini, sehingga perlu aksi nyata mendongkrak perekonomian.

"Kan Pak Jokowi juga khawatir, rupiah kita menurun. Sudah itu melihat komentar orang mana realisasinya kan? Kita jangan cuma ngomong pakai janji-janji lagi, tapi tak ada dijalankan. Ini yang diinginkan Pak Jokowi kemarin pagi ke Pak JK," pungkas Sofyan.

Demi berkantor hari ini, JK juga terpaksa membohongi istrinya Mufidah Kalla. Ia mengatakan akan melaksanakan salat Jumat di Istana Kepresidenan, tapi menyempatkan waktunya ke kantor dan melaksanakan rapat internal.

JK tiba di Kantor Wakil Presiden pukul 11.10 WIB. Ia tidak buang-buang waktu dan langsung mengadakan rapat internal, membahas pelaksanaan paket kebijakan ekonomi yang baru diluncurkan. Dia pulang ke rumah dinas pukul 13.00 WIB.

Pada Rabu 9 September lalu, usai menghadiri acara bedah buku di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, JK mengeluh kakinya mudah lelah. Tim Dokter Kepresidenan pun bergegas membawa Sang Wakil Presiden ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Setelah tim dokter berdiskusi 1 jam, akhirnya diputuskan ada penyempitan di organ jantung JK. Kemudian, dilakukan tindakan medis berupa‎ pemasangan ring.

JK pun bermalam di RSCM‎ dan keesokan harinya sudah diperbolehkan pulang. Dalam konferensi pers di rumah sakit, JK menjelaskan, sakit merupakan hal wajar. Jabatan Wakil Presiden tidak membuatnya kebal dari sakit.

"Karena kemarin terlalu capek ya sekalian abis ceramah sini kan langsung sini aja. Dokter kesempatan periksa semuanya sajalah, seperti manusia biasa, wapres kan manusia biasa, bisa sakit juga," ujar JK.

Gembar-Gembor

Terkait sikap Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang belakangan ini dinilai banyak berkomentar, Sofyan mengimbau, agar Rizal banyak bekerja ketimbang gembar-gembor.  

"Sudahlah, saya pikir kita harus bekerjalah. Terobosan itu kita lakukan, jangan gembar-gembor, yah. Bisa kita lakukan dengan diam-diam tapi hasilnya kita capai. Bukan show-nya," saran Sofyan, pada kesempatan yang sama.

Sedangkan terkait pembongkaran beton di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, harusnya kata Sofyan, dikoordinasikan lebih dulu dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Dirut Pelindo II RJ Lino. Jangan sampai sikap Rizal itu malah memperburuk situasi.

"Saya kira memang seperti itu. Pemerintah harus koordinasi untuk bekerja dengan benar. You mau bikin shock treatment tapi negara lagi susah," pungkas Sofyan.

Ini bukan kali pertama Rizal Ramli membuat kehebohan. Pertama kali dilantik, ia langsung mengkritik pembelian pesawat yang akan dilakukan Garuda Indonesia. Rizal juga mengkritik proyek pembangkit listrik 35 ribu MW. Dan yang terbaru, Rizal menyebut pembangunan storage BBM tidak tepat. (Rmn/Yus)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya