Ketua Alumni: Tidak Ada Pengusulan Pembubaran IPDN

Menurut Ketua Alumni, Ahok hanya menjelaskan keistimewaan yang diterima lulusan IPDN yang dirasa tidak adil.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Sep 2015, 05:20 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 05:20 WIB
2-sby-lantik-pamong-130828c.jpg
Sebanyak 1.459 Praja Muda dilantik di Graha Wiyata Praja, Kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat. (Rumgapres/H. Abror Rizki)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongorajaan (DPNIKAPTK) Djohermansyah Djohan menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pertemuan ini berkaitan dengan permintaan pembubaran [IPDN]( 2317466 "").

Djohermansyah mengatakan, dalam pertemuan itu tidak ada usulan pembubaran IPDN yang dibahas. Ahok hanya menjelaskan mengenai keistimewaan yang diterima lulusan IPDN yang dirasa tidak adil.

"Saya kira konteksnya clear, tidak ada untuk mengusulkan pembubaran IPDN. Tapi dalam rangka gagasan kalau ada kebijakan, ini soal keadilan sajalah. Kita sama-sama di Komisi II (DPR) dulu, kita sudah tahu dengan Pak Ahok," ucap Djohermansyah di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin 14 September 2015.

Dalam pertemuan itu, imbuh Djohermansyah, Ahok menjelaskan keistimewaan yang dirasa tidak adil. Para kebijakan moratorium PNS selama 5 tahun ternyata tidak berdampak pada lulusan IPDN. Mereka tetap bisa menjadi PNS setelah lulus. Kondisi ini membuat selama moratorium pemerintah provinsi seluruh Indonesia hanya diisi oleh lulusan IPDN.

Tapi, Djohermansyah juga menerima kenyataan bila ada lulusan IPDN berkinerja buruk di Jakarta. Hal ini tentu bisa jadi masukan untuk dapat disampaikan kepada lulusan lainnya.

"Ini jadi instrospeksi juga bagi kita. Sekarang seluruh alumni IPDN itu tenang, bekerja tidak ada urusan dengan pembubaran ini. Di seluruh pelosok, tidak hanya di DKI saja, ada 34 provinsi di seluruh Indonesia, tidak ada rencana kepikiran itu (pembubaran)," tukas dia.

Terkait kebijakan moratorium, Djohermansyah menyerahkan seluruhnya kepada Presiden Joko Widodo.

"Itu Presiden kebijakannya. Kemarin hanya Pak Ahok dan Pak Presiden (Jokowi) satu mobil ada diskusi, tapi ini masih moratorium belum jadi kebijakan (pembubaran), itu asumsi," tutup Djohermansyah. (Ans/Dan)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya