Saat Ahok Asyik Main 'Monopoli' Antikorupsi

Permainan pertama tampak seperti monopoli. Dia mengambil kertas putih berisi cerita pendek tentang sebuah kondisi di tengah masyarakat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Sep 2015, 12:21 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 12:21 WIB
20150915-Ahok-Permainan Antikorupsi-Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bermain monopoli antikorupsi, Jakarta, Selasa (15/9/2015). (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuka seminar bertema "Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)". Seminar yang terselenggara atas kerja sama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Australian Aid ini untuk mendidik kaum perempuan, agar bisa membedakan tindakan korupsi.

Dalam sambutannya, Ahok teringat ungkapan lama soal keterlibatan perempuan dalam proses terjadinya korupsi di Tanah Air. Hal ini biasanya dialami para pengusaha.

"Harus diakui di dalam keluarga di Indonesia lelucon gini, kalau mau dapat proyek diajarinnya baik, baikin bininya. Karena ibunya pengaruh ke bapaknya besar. Pertama kali kasih tas, itu ibunya kasih dulu," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

"Ini kita perlu ada acara seperti ini supaya bisa peka, bisa tahu mana boleh mana enggak, karena sumpah jabatan kita terlalu keras. Saya tidak terima apapun juga," tambah dia.

Usai memberikan sambutannya, mantan Bupati Belitung Timur itu menyempatkan diri mencoba permainan anti-korupsi. Permainan pertama tampak seperti monopoli. Dia mengambil kertas putih berisi cerita pendek tentang sebuah kondisi di tengah masyarakat.

"Pak guru sakit, siswa lalu mengumpulkan uang untuk diberikan kepada pak guru. Lalu siswa yang diminta untuk menyerahkan uang ke pak guru membelanjakan sebagian untuk minum. Termasuk apakah tindakan itu?" tanya Ahok.

Dalam meja itu ada beberapa kategori, di antaranya keberanian, kejujuran, kewajaran, dan lain-lain. Ahok lalu menaruh kertas putih di kolom korupsi. Bila ada anak yang menaruh di kolom keberanian, maka akan mendapat penalti dengan mengambil kertas merah.

"Nah, kalau anggap ambil uang tadi keberanian, dapat hukuman ambil kartu merah. Isinya menyebutkan semua sila di Pancasila," jelas Ahok.

Tak cukup sampai di situ, Ahok juga mencoba 3 permainan lain yang berhubungan dengan pendidikan anti-korupsi. Dia pun mencontohkan cara memainkan games ini. (Rmn/Sun)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya