Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuka seminar bertema "Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)". Seminar yang terselenggara atas kerja sama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Australian Aid ini untuk mendidik kaum perempuan, agar bisa membedakan tindakan korupsi.
Dalam sambutannya, Ahok teringat ungkapan lama soal keterlibatan perempuan dalam proses terjadinya korupsi di Tanah Air. Hal ini biasanya dialami para pengusaha.
"Harus diakui di dalam keluarga di Indonesia lelucon gini, kalau mau dapat proyek diajarinnya baik, baikin bininya. Karena ibunya pengaruh ke bapaknya besar. Pertama kali kasih tas, itu ibunya kasih dulu," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Ini kita perlu ada acara seperti ini supaya bisa peka, bisa tahu mana boleh mana enggak, karena sumpah jabatan kita terlalu keras. Saya tidak terima apapun juga," tambah dia.
Usai memberikan sambutannya, mantan Bupati Belitung Timur itu menyempatkan diri mencoba permainan anti-korupsi. Permainan pertama tampak seperti monopoli. Dia mengambil kertas putih berisi cerita pendek tentang sebuah kondisi di tengah masyarakat.
"Pak guru sakit, siswa lalu mengumpulkan uang untuk diberikan kepada pak guru. Lalu siswa yang diminta untuk menyerahkan uang ke pak guru membelanjakan sebagian untuk minum. Termasuk apakah tindakan itu?" tanya Ahok.
Dalam meja itu ada beberapa kategori, di antaranya keberanian, kejujuran, kewajaran, dan lain-lain. Ahok lalu menaruh kertas putih di kolom korupsi. Bila ada anak yang menaruh di kolom keberanian, maka akan mendapat penalti dengan mengambil kertas merah.
"Nah, kalau anggap ambil uang tadi keberanian, dapat hukuman ambil kartu merah. Isinya menyebutkan semua sila di Pancasila," jelas Ahok.
Tak cukup sampai di situ, Ahok juga mencoba 3Â permainan lain yang berhubungan dengan pendidikan anti-korupsi. Dia pun mencontohkan cara memainkan games ini. (Rmn/Sun)
Saat Ahok Asyik Main 'Monopoli' Antikorupsi
Permainan pertama tampak seperti monopoli. Dia mengambil kertas putih berisi cerita pendek tentang sebuah kondisi di tengah masyarakat.
diperbarui 15 Sep 2015, 12:21 WIBDiterbitkan 15 Sep 2015, 12:21 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bermain monopoli antikorupsi, Jakarta, Selasa (15/9/2015). (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rekor, Es Kopi Latte Terbesar di Dunia Gelasnya 3,3 Meter
Cara Mengatasi Hidung Tersumbat dengan Pijatan: Panduan Lengkap
IHSG Ditutup Melemah ke 7.114, Saham ADRO Jadi Beban
Tren We Listen We Don't Judge di TikTok, Ketika Rahasia Diumbar di Depan Umum
7 Potret Parto dan Mantan Istri Dampingi Wisuda Anak, Tampil Harmonis
Fokus : Sungai Citarum Meluap, Permukiman Warga di Dayeuh Kolot Terendam Banjir
Makna Kafir Dzimmi dan Harbi, Penjelasan Ustadz Das'ad Latif
Heboh Salah Paham Isu Yovie & Nuno dan Hannah Al Rashid Soal Bayaran Video Musik, Sony Music Indonesia Buka Suara Meluruskannya
Kata Sindiran Empati Quote untuk Mengingatkan Pentingnya Kepedulian
Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Memantau Ruang Monitoring Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2024
Mengenal Air Legen: Air Legen Terbuat dari Apa dan Manfaatnya