Pasca-Pembebasan 2 WNI, TNI Perketat Jalur Perbatasan RI-PNG

Tidak ada penambahan pasukan di wilayah perbatasan, hanya kewaspadaan prajurit terus ditingkatkan.

oleh Katharina Janur diperbarui 19 Sep 2015, 16:38 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2015, 16:38 WIB
Papua

Liputan6.com, Jayapura - Kodam XVII/Cenderawasih memperketat sejumlah jalur perbatasan Republik Indonesia (RI) dengan Papua Nugini (PNG), pasca-pembebasan 2 WNI, Badar (29 tahun) dan Sudirman (30 tahun) yang diculik kelompok bersenjata.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menyatakan, tak ada penambahan pasukan di wilayah perbatasan, hanya saja kewaspadaan prajurit terus ditingkatkan.

“Kekuatan tetap. Kami lebih memanfaatkan pembinaan teritorial kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan di daerah perbatasan. Tapi kami sadar, sepanjang jalur batas ratusan kilometer, pasti ada celah untuk kelompok yang ingin mengacau keamanan," kata Hinsa saat pelepasan pasukan Khusus di Rindam Cenderawasih, Sabtu (19/9/2015).

Hinsa mengatakan, upaya penyelamatan sandera akan dilakukan melalui rencana operasi (RO) oleh pasukan khusus. Namun upaya pembebasan akhirnya berjalan baik dengan cara persuasif.

TNI AD siap dengan pasukan yang telah dikirimkan khusus untuk pembebasan sandera tersebut. Pasukan yang berjumlah satu tim ini memiliki sejumlah keahlian khusus, salah satunya kualifikasi membebaskan sandera dan antiteror TNI AD.

“Kapan saja, di mana saja, pasukan ini siap. Kami tinggal melaksanakan perintah pimpinan atau kebijakan Panglima TNI. Pasukan ini juga berkelas dunia. Alutsistanya yang digunakan mengikuti kecanggihan alutsista yang ada,” ucap Hinsa. (Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya