Aksi Pasukan Elite TNI AL di Acara Puncak Sail Tomini 2015

Para pasukan penerjun mendarat happy landing tepat di atas geladak KRI Makassar-590 yang sedang berlayar.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Sep 2015, 20:44 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2015, 20:44 WIB
20150919-Sail Tomini 2015
Aksi pasukan elite TNI AL semarakkan puncak Sail Tomini 2015. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan kapal perang dan kendaraan tempur Marinir, serta aksi pasukan elite TNI AL memeriahkan acara puncak Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Acara ini mengundang antusiasme warga untuk menyaksikannya.

Acara kian semarak saat berlangsung parade dan sailing pass KRI dan kapal perang negara sahabat. Yaitu dari Singapura, China, Australia, Malaysia, dan Korea Selatan. Selain itu beberapa kapal pemerintah RI dari Polairud, Bakamla, Basarnas dan kapal-kapal layar masyarakat serta kapal nelayan.

"Tercatat 26 KRI dari berbagai jenis terlibat dalam kegiatan tersebut, termasuk KRI Dewaruci yang merupakan kapal latih legendaris kebanggaan TNI Angkatan Laut dan Bangsa Indonesia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M Zainudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/9/2015).

Aksi pasukan elite TNI AL semarakkan puncak Sail Tomini 2015. (istimewa)

Bahkan KRI Dewaruci menjadi primadona selama rangkaian kegiatan yang dihadiri Presiden Joko Widodo ini. Karena selalu menjadi pusat perhatian dan latar belakang untuk warga melakukan foto selfie.

"Acara juga diramaikan atraksi rubber duck operation dua tim pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan heli water jump, di mana 7 personel Kopaska diterjunkan dari helikopter Bell TNI AL yang sedang bergerak cepat untuk dapat mencapai sasaran yang ditargetkan," jelas Zainudin.

Selanjutnya 41 penerjun bebas dan 8 penerjun free fall pasukan Intai Amphibi (Taifib) Marinir, Kopaska, dan Komando Pasukan Khas TNI Angkatan Udara terjun dari pesawat Cassa TNI AL.

Yang unik dan menarik perhatian warga adalah terjun free fall yang dilaksanakan di tengah sailing pass. Para pasukan penerjun mendarat happy landing tepat diatas geladak KRI Makassar-590 yang sedang berlayar melintas di Pantai Kayu Bura dan juga di dua dropping zone yang telah ditentukan, yakni di laut dan di depan tenda VVIP Presiden RI.

Aksi pasukan elite TNI AL semarakkan puncak Sail Tomini 2015. (istimewa)

"Kedua atraksi itu merupakan simulasi pasukan elite TNI AL melaksanakan infiltrasi ke kapal musuh melalui udara," ujar dia.

Warga yang sangat antusias menyaksikan atraksi itu memberikan tepuk tangan meriah dan bersorak-sorai manakala satu demi satu penerjun handal TNI mendarat happy landing.

Selain menampilkan atraksi pasukan elitenya, TNI AL juga menampilkan alutsista kebanggaan lainnya. Yakni kendaraan tempur amfibi Marinir berupa 4 unit tank amfibi BMP-3F dan 2 unit LVT-P7 di sebelah kiri dan kanan lokasi acara.

"Kendaraan tempur ini juga menjadi pusat perhatian warga yang antusias menaiki dan bertanya kepada awak kendaraan tempur tersebut," ucap Zainudin.

Seorang warga bahkan sangat antusias bertanya karena memang benar-benar kagum dengan tank amfibi dan juga karena keramahan para pasukan Marinir TNI AL yang dengan santun menjawab dan menerangkan pertanyaan warga. Bahkan personel itu tak segan dan tak lelah melayani foto selfie dengan warga.

Aksi pasukan elite TNI AL semarakkan puncak Sail Tomini 2015. (istimewa)

Selain Presiden Jokowi, acara ini juga dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja, Staf Kepresidenan, pejabat daerah, Panglima TNI, Kapolri serta Kepala Staf Angkatan dan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut.

Acara dibuka dengan fly pass 3 pesawat tempur Sukhoi milik TNI AU dan disemarakkan dengan penampilan 250 orang siswa-siswi SMU dan SMP di seluruh Parigi Moutong yang dengan apik membawakan tarian selamat datang 'Songu Lara Mombangu,'.

Penyelenggaraan ajang internasional Sail Tomini 2015 dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan pembangunan serta kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan. (Ali/Ans)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya