Atasi Kebakaran Hutan, Jokowi Perintahkan Pembasahan Lahan Gambut

Kementerian LHK pun membuka kembali kanal-kanal tersebut agar air dapat mengalir dan membahasi lahan gambut.

oleh Audrey Santoso diperbarui 28 Sep 2015, 06:45 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 06:45 WIB
20150918-Jumpa-Pers-Terkait-Kabut-Asap-Jakarta-Siti-Nurbaya
Menteri LHK, Siti Nurbaya memberikan keterangan saat Konferensi Pers di Kementrian LHK, Jakarta, Jumat (18/9/2015). Sepuluh perusahaan menjadi tersangka dalam pembakaran hutan yang menyebabkan terjadinya kabut asap. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk membasahi kembali lahan gambut yang mengering dan rawan terbakar. Perintah ini turun usai presiden blusukan ke daerah-daerah yang mengalami kebakaran di Kalimantan Tengah.

"Perintah Bapak Jokowi, kami disuruh segera me-rewetting (membahasi kembali) lahan gambut yang mengering akibat cuaca yang panas. (Perintah) Itu hari Kamis sore (24 September 2015). Dan malamnya kami langsung adakan pertemuan," kata Siti di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu 27 September 2015.

"Kemudian Jumat pagi (25 September 2015) juga diadakan pertemuan untuk membahas teknisnya dan sorenya kami sudah mobilisasi alat-alat," sambung dia.

Dari hasil pemantauan Siti, daerah di Kalimantan yang paling parah mengalami kebakaran ialah Kalimantan Tengah. Disinyalir, mengeringnya lahan gambut karena air yang menggenanginya mengalir ke kanal-kanal buatan. Kanal buatan itu saat ini tertutup timbunan tanah yang bersedimentasi sehingga tidak ada celah untuk air mengalir.

Kementerian LHK pun membuka kembali kanal-kanal tersebut agar air dapat mengalir dan membasahi lahan gambut.

"Staf saya di lapangan menemukan kanal-kanal rapat sudah tertutup sehingga dirapikan lagi ketika airnya masuk. Sekarang sudah mulai ada airnya," ujar Siti. (Mvi/Ali)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya