Liputan6.com, Jakarta - Kematian tragis bocah yang jasadnya dibungkus di dalam kardus telah menggegerkan warga. Namun hingga kini belum diketahui siapa pelaku perbuatan keji tersebut. Guna mengungkap pelaku, seorang warga pemilik lapak besi tua, Sujaroadi, memberikan rekaman CCTV yang diduga merekam aksi pelaku pembunuhan bocah F (9).
CCTV itu terpasang di tembok pembatas antara lapaknya dengan jalan umum dan berada 30 meter dari lokasi penemuan mayat F.
"Karena penasaran, di tv berita nggak berhenti-berhenti tentang (pembunuhan) itu. Saya penasaran dan baru sempat mengeceknya Sabtu 3 Oktober 2015 sore," kata Sujaroadi usai memberikan rekaman CCTV itu kepada polisi di lapaknya, Minggu 4 Oktober 2015 malam.
Pria 54 tahun ini mengatakan, dalam rekaman CCTV pada Jumat malam 2 Oktober 2015 pukul 18.04 WIB, terlihat seorang pengendara motor melintas dan membawa sebuah kardus yang ditaruh di jok bagian belakang. Kardus itu disandarkan seakan-akan agar tidak mudah jatuh dengan posisi vertikal di punggungnya.
"Besarnya dan warna cokelat kardus itu sama persis dengan kardus yang dipakai untuk membuang korban," ujar Sujaroadi dengan mimik wajah yakin.
Pria yang akrab disapa Koh Asai itu menambahkan, saat motor terduga pembunuh lewat di Jalan Sahabat, situasi memang sepi. Pengendara motor itu pun tidak mengenakan helm, hanya jaket abu-abu dan penutup kepala, "Tapi tidak terlihat jelas itu motor apa dan nomor polisi motor itupun tak terlihat karena bias cahaya lampu jalan."
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menuturkan, polisi akan menganalisa rekaman CCTV tersebut, dan belum bisa langsung meyakini pemotor yang disebutkan Koh Asai sebagai pelaku pembunuhan.
"Rekaman CCTV ini kami amankan dulu dan kami analisa. Tidak bisa langsung disimpulkan," tandas Krishna.
Bocah F sebelumnya ditemukan terbujur kaku dengan posisi badan tertekuk di dalam sebuah kardus yang tergeletak di gang pinggir Jalan Sahabat Kampung Belakang, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu 3 Oktober 2015. Saat ditemukan sekelompok pemuda yang tengah melintas, kondisi jasad PNF sangat mengenaskan. Mulut dilakban, tangan dan kakinya juga dililit lakban.
Hasil otopsi mengungkapkan, F mengalami kekerasan seksual dan fisik yang akhirnya membuatnya meregang nyawa. Identitas gadis kecil ini baru terungkap usai keluarga mendatangi kamar jenazah RS Polri, setelah mendengar pemberitaan mengenai penemuan mayat bocah perempuan di media elektronik Sabtu siang. (Sun/Ron)
Advertisement