Liputan6.com, Jakarta - Pada peringatan HUT ke-70 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut dalam pidatonya bahwa TNI adalah milik rakyat, dimana presiden menyebut TNI sebagai tentara rakyat.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Sukamta mengatakan pernyataan presiden tersebut jangan dipandang sebelah mata. Dia pun memuji dan memberikan apresiasi dengan sikap Jokowi itu.
"Saya mengapresiasi spirit dari pidato Presiden Jokowi tadi, bahwa TNI berasal dari rakyat dan tidak boleh berjarak dengan rakyat. Harus juga direfleksikan bahwa TNI perlu kembali ke jati dirinya," ujar Sukamta kepada Liputan6.com, Senin 5 Oktober 2015.
Anggota Komisi I DPR RI ini menegaskan terminologi kembali ke jati diri ini jangan diartikan secara sempit sebagai fungsi tentara di barak-barak militer saja, tapi hendaknya diartikan bahwa TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
"Artinya, selain fokus pada peran dan fungsinya sebagai alat pertahanan negara, TNI boleh membantu tugas-tugas rakyat di lapangan. Yang tidak boleh adalah apabila TNI sampai mengintervensi rakyat yang ujungnya menggerogoti supremasi sipil. Selain itu, TNI juga tidak boleh terlibat dalam politik praktis," tegas dia.
Sekretaris Fraksi PKS DPR itu pun menjelaskan di era reformasi, TNI sudah menjauhkan dirinya dalam kegiatan sipil dan politik praktis. Tapi ini jangan diartikan negatif bahwa TNI tidak boleh dekat dengan rakyat.
"Bukan seperti itu. Justru ini demi profesionalitas TNI yang pada akhirnya nanti rakyat juga yang mendapatkan manfaatnya, yaitu pertahanan negara yang kuat. Tidak pada tempatnya bila menjauhkan TNI dari kehidupan rakyat sesungguhnya. Justru TNI bersama rakyat harus bersama-sama mewujudkan ketahanan dan kedaulatan NKRI," tutur dia.
Masih kata Sukamta, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, TNI dapat menjalankan tugas yang bersentuhan langsung dengan rakyat di daerah, tapi tetap dalam koridor peran dan fungsinya sebagai alat pertahanan negara. Dimana semua ini harus berdasarkan penugasan, kebijakan, dan keputusan politik negara.
"Seperti misalnya sekarang, TNI sedang membantu pemerintah dan rakyat di daerah dalam menyelesaikan bencana asap di Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan sekitarnya. Jika TNI berhasil dalam membantu penyelesaian bencana asap ini, maka tidak hanya rakyat yang segan dengan TNI, tapi juga negara-negara lain khususnya negara-negara yang juga terdampak bencana asap ini," pungkas Sukamta. (Ron/Mar)
Sebut TNI sebagai Tentara Rakyat, Jokowi Tuai Pujian
Di era reformasi, TNI sudah menjauhkan dirinya dalam kegiatan sipil dan politik praktis.
Diperbarui 06 Okt 2015, 00:54 WIBDiterbitkan 06 Okt 2015, 00:54 WIB
Atraksi bela diri saat Hut TNI 70 di Cilegon, Banten (5/10/2015). Tema peringatan "Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiiri dan Berkepribadian." (Liputan6.com/Faisal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cak Imin Harap Prabowo Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
Arti Mimpi Kita Selingkuh: Makna Tersembunyi di Balik Mimpi yang Menggelisahkan
Mengenal Lagi Amalan Sunah di Bulan Ramadhan yang Sering Terlupakan
Gyokeres Belum Pasti, Manchester United Lirik Striker yang Pernah Hancurkan Bek Sendiri
Cara Memadukan Teh dan Cokelat yang Salah Satunya Bermanfaat Menekan Kolesterol Jahat
Kisruh Royalti Lagu Agnez Mo Vs Ari Bias, Bagaimana Aturan yang Sebenarnya?
Resep Bubur Sumsum Rumahan: Cara Membuat yang Lembut dan Nikmat
Benarkah di Surga Ada Pesta Seks?
Fariz RM Ditetapkan Tersangka, Terancam 20 Tahun Penjara
Mimpi Melihat Buah Kelapa Banyak: Makna dan Tafsir Mendalam
Berkeliaran ke Perkampungan di Pesisir Barat Lampung, Harimau Sumatera Ini Berhasil Ditangkap
Gibran Rakabuming Lari Turun dari Pesawat Tinggalkan Selvi Ananda, Disebut Mau Bagikan Susu Gratis