Kunjungan Jokowi ke Titik Kabut Asap Tergantung Jarak Pandang

Presiden Jokowi bertolak ke lokasi bencana asap di 3 provinsi di Pulau Sumatera dengan didampingi Ibu Negara Iriana.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 08 Okt 2015, 11:59 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 11:59 WIB
20151001-Gagahnya Jokowi Saat Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila-Jakarta
Presiden Jokowi‎ bersama Ibu Negara, Iriana saat akan meninggalkan Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Kamis (1/10/2015).‎ Jokowi memimpin upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang ke-50 tahun yang jatuh pada hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak ke lokasi bencana asap di 3 provinsi di Pulau Sumatera dengan didampingi Ibu Negara Iriana. Dalam kunjungannya tersebut keduanya akan mengunjungi sejumlah lokasi kebakaran di Riau, Sumsel, dan Sumbar.

Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan, lokasi kebakaran hutan yang akan dikunjungi oleh Jokowi belum bisa dipastikan. Hal itu bersifat situasional tergantung jarak pandang dan kondisi kabut asap.

"Hingga keberangkatan, pemilihan kota yang dikunjungi sangat bergantung pada jarak pandang pada beberapa kota. Kota-kota itu, adalah Pekanbaru dan Jambi. Di kedua kota itu jarak pandang jauh di bawah batas normal. Alternatif lainnya adalah menuju Padang dan melalui jalan darat menuju Riau," ujar Ari melalui pesan singkat kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (8/10/2015). ‎

Di lokasi-lokasi itu, kata Ari, Jokowi akan meninjau langsung bencana asap. Kota yang dipilih merupakan provinsi keempat yang dikunjungi ayah 3 anak itu dalam satu bulan terakhir ini terkait dengan bencana asap yang terjadi pada beberapa provinsi.

"Tiga provinsi lainnya yang sudah  dikunjungi Presiden adalah Sumatera Selatan pada 6 September 2015, Kalimantan Selatan pada 23 September 2015 dan Kalimantan Tengah ditinjau pada 24 September 2015," ucap dia.

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi telah menginstruksikan jajaran pemerintah untuk menindak tegas para pembakar hutan, termasuk juga mereka yang memerintah melakukan pembakaran hutan. Jokowi juga menginstruksikan mencabut izin perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan.

Dalam Rapat Terbatas tentang Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat di Kantor Presiden, Rabu 7 Oktober 2015, Presiden meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan untuk memperhatikan pendidikan bagi anak-anak yang terkena bencana asap.

"Jangan sampai mereka dirugikan. Utamakan kesehatan mereka terlebih dahulu, liburkan sekolah-sekolah hingga kondisi membaik," ucap Jokowi.

Kepada Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Jokowi juga meminta kesiapan pelayanan di posko-posko yang didirikan di provinsi yang terkena bencana asap. "Berikan pelayanan terbaik dan bagikan masker-masker kepada penduduk," ucap Presiden Jokowi.

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa diperintahkan Presiden untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah bencana kabut asap. Jokowi juga meminta Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise agar memperhatikan anak-anak di daerah bencana asap.

"Jangan sampai anak-anak di daerah bencana asap mengalami trauma," ujar Presiden.

Di kota yang dikunjungi itu, Jokowi bersama Iriana Jokowi akan meninjau bencana pencemaran udara berat di daerah tersebut. Usai meninjau bencana asap, Presiden dan rombongan bergerak meninjau beberapa Posko Layanan Kesehatan Masyarakat yang tersebar di kota dan kabupaten di Provinsi tersebut hingga petang hari.

"Presiden dan rombongan akan menginap dan esok harinya melanjutkan perjalanan," ucap Ari Dwipayana. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya