Heri Rencanakan Perampokan Rumah Ibu-Anak di Cakung Selama 2 Hari

Awalnya, dia hanya mencari rumah yang kosong dan itu tertuju pada kediaman korban.

oleh Audrey Santoso diperbarui 16 Okt 2015, 19:42 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 19:42 WIB
20151015-Kasus-Pembunuhan-Anak-dan-Ibu-di-Cakung-Jakarta
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, berhasil mengungkapkan kasus pembunuhan keji yang menewaskan Ibu dan anak di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (16/10/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pembunuhan sadis ibu dan anak di Cakung bermula dari niat pelaku, Heri Kurniawan (39) merampok rumah korban yang disangkanya kosong. Agar aksi perampokan berjalan mulus, Heri merencanakannya 2 hari sebelum kejadian.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, menjelaskan rumah tersangka terletak di perkampungan padat penduduk di belakang Komplek Perumahan Aneka Elok, rumah korban, Dayu Priambarita (45) dan Yuel (5).

Sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa 6 Oktober 2015, Heri berjalan kaki dari rumahnya di Jalan Pahlawan Komaruddin Ujung Krawang, Pulo Gebang, Cakung, ke perumahan korban yang berjarak 500 meter untuk mencari rumah kosong.

"2 hari sebelum kejadian, bahasa dia, dia nge-'GM' dulu situasi rumah korban. GM itu gambar maksudnya. Hari pertama dia cari-cari dulu mana rumah yang kosong, karena rumah korban sepi akhirnya dia pikir rumah itu kosong," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu 7 Oktober 2015, Heri melintas lagi di depan rumah Dayu dan situasi rumah tersebut tak jauh berbeda dari hari sebelumnya. Tetap sepi. Heri pun yakin rumah tersebut pas untuk dijadikan sasaran perampokannya.

"Keesokan harinya, sehari sebelum kejadian, dia lewat lagi di depan rumah korban. Kondisinya tetap sepi, jadi dia semakin yakin rumah itu tidak ada penghuni," sambung Krishna.

Pada hari pembunuhan terjadi, Kamis 8 Oktober 2015, Heri kembali menyantroni rumah Dayu sekitar pukul 12.00 WIB. Dia mengamati situasi di depan rumah berpagar hitam tersebut sekitar setengah jam.

Lalu memutuskan untuk masuk dengan membuka selot pintu pagar dan mencari harta benda di ruangan-ruangan rumah itu. Kemudian, dia masuk ke kamar tidur, Heri mulai ragu rumah yang disantroninya kosong.

Dia kemudian ke dapur untuk mencari pisau, untuk melukai korban jika ketahuan. Terlebih, jika korbannya melawan.

"Saat dia masuk gratak ke kamar tidur, dia khawatir ada orang di kamar itu. Sehingga dia ke dapur dulu untuk mengambil pisau untuk jaga-jaga. Selanjutnya dia berjalan ke arah kamar dan kebetulan korban Dayu keluar kamar. Mungkin dia curiga mendengar suara dari luar kamar," terang Krishna.

Saat itulah Heri membunuh korban dan anaknya yang meneriakinya maling. Dayu mengalami luka tusukan di leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bawah ketiak kanan. Sementara anaknya, Yuel, mengalami luka terbuka di leher.

Kedua korban ditemukan oleh Heno Pujo Leksono, yang tak lain adalah suami dan ayah korban saat pulang kerja pada sore hari, sekitar pukul 17.30 WIB. Dia menemukan istri dan anaknya sudah tidak bernyawa saat pulang ke rumah. Sebelumnya, Heno sempat curiga karena menemukan pintu pagar rumahnya tidak terkunci. (Bob/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya