Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasdem angkat bicara mengenai isu reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja jilid II yang berembus kencang, seiring pemberitaan Presiden Joko Widodo atau JK minta Partai Amanat Nasional (PAN) menyetor 5 nama kadernya ke Istana.
Berbagai spekulasi pun bermunculan, seiring kabar miring masuknya kader PAN ke Kabinet Kerja. Sebab, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sejak awal berkomitmen membentuk koalisi tanpa syarat.
Kepala Kelompok Fraksi Nasdem Luthfi A Mutty‎ mengatakan, ada sinyal kuat dari pemerintah untuk mengakomodir kader PAN masuk ke Kabinet Kerja. Ini memberi kesan kontradiktif terhadap koalisi tanpa syarat yang telah dibangun sejak awal pemerintahan.‎
"Kalau seperti ini, apakah masih bisa disebut koalisi tanpa syarat?" tanya Luthfi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Anggota Komisi II DPR ini juga menilai, koalisi tanpa syarat yang digaungkan sejak awal batal, ketika upaya PAN menawar kursi kabinet diakomodasi Jokowi.
Hal ini, menurut Luthfi, akan memengaruhi pendapat publik terhadap dinamika internal kabinet. Selain itu, ia juga khawatir persepsi publik akan menilai Jokowi inkonsisten dengan keputusan awal.
"Kalau konsisten, tidak perlu (reshuffle) dengan membagikan kursi tersebut," ujar dia.
Luthfi menyadari, reshuffle atau perombakan kabinet adalah hak prerogatif presiden. Namun, reshuffle harus dilakukan sebagai evaluasi presiden terhadap kinerja para pembantunya, yang dinilai tidak berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
Luthfi berharap Jokowi lebih hati-hati dalam reshuffle jilid II kabinetnya. Jika itu dilakukan secara serampangan sekadar untuk mengakomodir kepentingan partai pendukung dan melenceng dari konsensus awal, maka akan merusak hubungan antarpartai KIH.
"PAN kan baru-baru saja masuk kabinet, kalau kemudian di tengah jalan dikasih `jatah` kursi menteri, apa partai lain enggak marah? Partai-partai lainnya dalam KIH sudah berdarah-darah lho memenangkan Jokowi-JK," tandas Luthfi. (Rmn/Ans)
Wacana Reshuffle Jilid II, Nasdem Tolak PAN Masuk Kabinet?
Luthfi berharap Jokowi lebih hati-hati dalam me-reshuffle ulang kabinetnya.
diperbarui 22 Okt 2015, 19:47 WIBDiterbitkan 22 Okt 2015, 19:47 WIB
Presiden Jokowi memberi ucapan selamat kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Jokowi me-reshuffle sejumlah menteri Kabinet Kerja sekaligus melantik menteri baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ucapkan Selamat Natal 2024, Pj Gubernur Jakarta: Semoga Lancar dan Penuh Kebahagiaan
Masjid Menara Kudus Jejak Sejarah dan Keagungan Arsitektur Islam di Jawa
Bangkai Paus Dapat Meledak, Ini Alasannya
Kapolda Lampung Pantau Perayaan Natal, Pastikan Situasi Kondusif
25 Desember, Ikhtilaf Para Ulama tentang Hukum Muslim Mengucapkan Selamat Hari Natal
Fungsi Obat Ranitidine HCl 150 mg, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Cerita Akademisi Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Dugaan Suap KPU
Fungsi Sumsum Tulang Belakang, Peran Vital dalam Sistem Saraf Manusia
Fungsi Obat Simvastatin, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Fungsi Diclofenac Sodium, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Fungsi Desikator, Perangkat Penting untuk Pengeringan dan Penyimpanan di Laboratorium
Fungsi Obat Spasminal, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya