Pengamat UI: Jika PAN Masuk Kabinet, Pemerintahan Makin Solid

masuknya partai pimpinan Zulkifli Hasan itu akan membuat stabilitas politik membaik sehingga aktivitas ekonomi kembali nyaman.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Okt 2015, 17:31 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2015, 17:31 WIB
20150902-PAN Nyatakan Gabung ke Koalisi Pro Pemerintah-Jakarta
Ketum PAN Zulkifli Hasan (ketiga kiri) bersama Presiden Jokowi dan Ketum Hanura Wiranto memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/9/2015). PAN menyatakan resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle jilid II terus bergulir. Kursi panas itu disebut-sebut akan diberikan kepada Partai Amanat Nasional (PAN) yang sempat mengikrarkan diri mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Langkah pemerintahan untuk menarik PAN di kabinet dinilai baik oleh akademisi Universitas Indonesia, Berly Martawardaya.

Menurutnya, masuknya partai pimpinan Zulkifli Hasan itu akan membuat stabilitas politik membaik sehingga aktivitas ekonomi kembali nyaman.

"Dengan masuknya PAN, maka politik pemerintahan makin solid. Hal ini tidak menambah guncangan politik sehingga pemerintah susah fokus di ekonomi. Selain itu, suara PAN di DPR membuat suara partai pendukung pemerintah berjumlah lebih dari setengah. Ini membuat kebijakan pemerintah bisa berjalan," ujar Berly dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Selain itu, pengamat ekonomi itu menilai PAN tidak akan menganggu jalannya pemerintahan Jokowi-JK. Sebab, partai berlambang matahari terbit itu, mempunyai track record yang baik sebagai anggota koalisi.

"Selama ini PAN merupakan anggota koalisi yang baik. Tidak pernah mengganggu di dalam. PAN juga banyak ekonom-ekonom baik, seperti di era SBY yaitu menggandeng Hatta Radjasa," kata Berly. (Ron/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya