Luna Maya Lakukan Egg Freezing sebelum Menikah, Halalkah dalam Pandangan Islam?

Keputusan Luna Maya membekukan sel telur sebelum menikah mengundang berbagai pertanyaan publik, terutama terkait kesesuaian tindakan ini dengan nilai dan hukum syariat Islam. Begini pandangan Buya Yahya mengenai fenomena tersebut.

oleh Putry Damayanty Diperbarui 25 Apr 2025, 00:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 00:30 WIB
6 Potret Ekspresi Bahagia Luna Maya ketika Dilamar Maxime, Dikabarkan Menikah 7 Mei di Bali
Potret Ekspresi Bahagia Luna Maya ketika Dilamar Maxime. (Sumber: Instagram/lunamaya)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan pribadi para selebritas kerap kali menjadi sorotan publik. Tak hanya tentang karier atau hubungan asmara, keputusan-keputusan pribadi yang menyangkut masa depan pun juga turut menjadi bahan perbincangan.

Salah satunya datang dari sosok aktris ternama yang juga tunangan aktor Maxime Bouttier, Luna Maya. Dalam channel YouTube pribadinya Luna mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan prosedur egg freezing, atau pembekuan sel telur, jauh sebelum ia merencanakan pernikahan.

Keputusan ini sontak menarik perhatian banyak orang. Di satu sisi, langkah tersebut dianggap sebagai bentuk perencanaan masa depan yang matang dan kesadaran akan faktor biologis seorang perempuan. Namun di sisi lain, tak sedikit pula yang mempertanyakan keputusan ini dari sudut pandang etika, budaya, bahkan agama.

Fenomena egg freezing memang semakin umum dilakukan oleh perempuan modern, khususnya bagi mereka yang fokus pada karir atau belum menemukan pasangan yang tepat di usia subur.

Sebenarnya di luar negeri, prosedur ini sudah dianggap lumrah, bahkan didukung oleh berbagai perusahaan besar. Namun di Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang mayoritas beragama Islam topik ini masih menyisakan banyak tanda tanya besar.

Dalam masyarakat kita yang sangat menjunjung tinggi ajaran Islam, wajar bila muncul pertanyaan, apakah egg freezing bisa diterima secara syariat? Apakah tindakan pembekuan sel telur sebelum menikah itu diperbolehkan? Dan jika iya, dalam batasan seperti apa?

Buya Yahya dalam salah satu kajiannya pernah mendapatkan pertanyaan serupa terkait hal ini. Beliau pun memberikan penjelasan yang cukup gamblang mengenai fenomena egg freezing menurut pandangan syariat Islam.

"Yang jelas perkembangan medis kita hargai akan tapi harus ada rambu-rambunya. Kita bangga dengan perkembangan medis karena tujuannya adalah medis itu masalah kesehatan, masalah macem-macem, menolong orang-orang " ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Pandangan Buya Yahya tentang Hukum Egg Freezing

buya yahya 2222
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (YouTube)... Selengkapnya

Buya Yahya memulai penjelasannya dengan menegaskan pentingnya status hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam proses pembuahan.

"Jadi kalau meninggal salah satunya, meninggal dua-duanya enggak boleh atau bukan suami istri, jelas pasti nggak boleh," ucap pengasuh LPD dan Pondok Pesantren Al-Bahjah ini.

Lalu, beliau melanjutkan pembahasannya dengan menggiring jamaah untuk berpikir lebih dalam tentang proses ini secara teknis dan syar’i. Ia menyinggung tentang penempelan embrio di rahim sang istri dan bagaimana status hukum pembuahan tersebut.

"Kalau secara dzhohir hukumnya kan begini, asalkan spermanya laki dan perempuan dimasukkan ke rahim perempuan istrinya itu kan dzhohir fikihnya sederhana banget ya sah-sah aja," ungkapnya.

Namun, beliau juga mengingatkan bahwa proses ini tentu sangat panjang dan harus membuka aurat besar. Di sinilah perlunya pertimbangan-pertimbangan dari banyak hal seperti proses pengambilan sperma dan sel telur.

Selain itu, juga perlu melihat dari segi kinerja medis dalam hal ini kejujuran mereka dalam melakukan tindakan, meskipun telah disumpah namun tetap perlu kehati-hatian.

Buya Yahya mengungkapkan meskipun secara fikih terdapat ruang yang membolehkan, tetap saja perlu lebih berhati-hati dan bijak, bukan hanya sekadar mengikuti fatwa.

"Kalau kita lihat dari dari permasalahannya yang banyak ini maka kami lebih senang memberikan anjuran, sebab sering ada mengatakan fatwa boleh selagi itu suami sama istri," sambungnya.

Nasihat Buya Yahya

Pembekuan sel telur
Baru sekitar 5000 bayi yang lahir dari prosedur pembekuan sel telur. (Foto: Huffington Post)... Selengkapnya

Beliau kemudian menyampaikan nasihat yang sangat menyentuh dan relevan bagi mereka yang tengah diuji dengan kesulitan memiliki keturunan. Buya Yahya mengajak umat untuk kembali pada cara pandang syariat bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah, dan surga bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki anak.

"Nasihat saja, jadi kalau kalau bisa seperti halnya tadi keharamannya kita ambil dari yang pertama ketidakbolehannya, maka kita akan ambil yang paling aman dari awal jika memang ada seseorang secara dzohir tidak bisa membuahi atau tidak bisa dibuahi, seorang laki-laki tidak bisa membuahi atau seorang wanita tidak bisa dibuahi dalam bahasa lain mandul maka ketahuilah bahwa untuk masuk surga tidak harus dengan anak," pesanya.

"Dan bagi yang punya anak, semua yang menyaksikan acara ini semoga anaknya menjadi anak penyebab masuk surga, selesai," harapnya.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa keikhlasan dan penerimaan terhadap takdir adalah kunci ketenangan hati. Ia memberikan anjuran amal baik lainnya bagi mereka yang belum memiliki keturunan.

"Ini nasihat dari awal artinya kalau ternyata Anda tergolong orang yang susah untuk punya anak, sudahlah, serahkan kepada Allah ambil anaknya orang, biaya itu santri, pesantren, selesai. Anda dapat pahala terus," tuturnya.

Namun, beliau juga memahami bahwa tidak semua orang bisa langsung menerima kondisi tersebut. Ada kalanya rasa rindu dan harapan untuk memiliki keturunan. Dalam hal ini, jika seseorang mempertimbangkan untuk mencoba program ini, Buya Yahya mengingatkan pentingnya menjaga niat dan tetap memperbanyak istighfar.

"Kenapa? karena pasti mau tidak mau ada aurat besar istri Anda yang akan dibongkar, maka harus banyak istighfar artinya ada nilai kesalahan sebab punya anak tidak darurat. Ini bukan orang mati dioperasi, bukan. Orang enggak punya anak, enggak ada, banyak, ngga ada masalah orang, hanya masalah rasa saja, kepuasan hidup saja di dunia," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya