Jurus Rano Karno Berantas Buta Huruf di Banten

Meski berat, tugas pemberantasan buta huruf ini sudah dilakukan.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 23 Okt 2015, 06:32 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 06:32 WIB
Rano Karno
Plt Gubernur Banten Rano Karno. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Banten - Provinsi Banten yang sudah berusia 15 tahun, memiliki sebanyak 51 ribu jiwa yang mengamalami buta aksara atau tidak mampu membaca dan menulis. Meski berat, tugas pemberantasan buta huruf ini sudah dilakukan.

"Ini tugas berat, tapi bukan tanpa upaya. Pada 2010, jumlah masyarakat yang masih buta aksara sebanyak 218 ribu orang. Saat ini sudah berkurang menjadi 51 ribu orang," kata Gubernur Banten Rano Karno di sela-sela peringatan Hari Anti Buta Aksara Internasional di PAUD Al-Kautsar, Kota Serang, Banten, Kamis (22/10/2010).

Dia bercerita telah menyiapkan sejumlah kebijakan yang wajib dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) sebagai pembantu dirinya agar Banten dapat terbebas dari buta aksara pada 2019 mendatang.

"Misalnya melalui program perekonomian. Seperti membentuk kelompok masyarakat membuat olahan. Namun, bukan hanya keuntungan ekonomi yang didapat. Tapi melalui program tersebut masyarakat sambil diajarkan aksara," terangnya.

Rano pun meminta gotong royong dari pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Banten untuk bersama-sama memberantas buta aksara. Di mana jika buta aksara hilang, maka secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat kecil.

"Kalau pun buta aksara berhasil dientaskan, itu karena adanya dukungan dari kabupaten dan kota," tukas Rano. (Ali/Mar)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya