Kondisi Penambang Tertimbun Longsor di Bogor Belum Diketahui

Sampai saat ini evakuasi terkendala cuaca dan beratnya medan di lokasi.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Okt 2015, 03:32 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 03:32 WIB
Tambang Emas Liar Longsor Hingga Musik Klasik Perancis
4 pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) di Kecamatan Sijunjung, Sumatera Barat tewas tertimbun longsor. Konser musik klasik Perancis.

Liputan6.com, Bogor - Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Jawa Barat belum dapat memastikan kondisi 12 penambang liar yang tertimbun longsor di area tambang Gunung Emas Pongkor apakah masih hidup atau sudah meninggal. Sebab, sampai saat ini evakuasi terkendala cuaca dan beratnya medan di lokasi.

"Hidup atau tidaknya para penambang yang tertimbun longsor belum diketahui, karena lubang belum bisa dibuka, posisi mereka tertimbun di dalam perut bumi," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena, dalam pesan tertulis kepada Antaranews, Selasa malam, 27 Oktober 2015.

Ita menyebutkan, upaya evakuasi korban sulit dilakukan karena terkendala cuaca, lokasi diguyur hujan sejak sore, selain itu posisi lubang berada di kemiringan 100 hingga 120 derajat. Sebelah kiri terdapat jurang dan selamah kanan tebing longsoran.

"Lubang yang dilalui para penambang liar ini hanya selebar 50 sentimeter, sangat kecil sekali menyulitkan tim evakuasi," kata dia.

Ita mengatakan, sampai saat ini upaya evakuasi dengan peralatan biasa dan seadanya seperti cangkul dan sekop masih dilakukan oleh para warga dan aparat. Evakuasi ini dilakukan seadanya mengingat lokasi kejadian yang jaraknya cukup jauh dari kantor Antam harus menempuh satu jam perjalanan kendaran dan satu jam berjalan kaki menuju lubang.

Aktivitas penambangan tanpa izin (Peti) yang dilakukan para penambang liar tersebut termasuk beresiko, mereka menggali kembali lubang Peti yang sudah ditutup oleh petugas dalam operasi gabungan penertiban Peti di area tambang milik PT Antam ada September lalu.

Kegiatan ini dilakukan secara ilegal dan sembunyi-sembunyi tanpa diketahui petugas keamanan PT Antam maupun aparat kepolisian yang berjaga-jaga di lokasi tambang. Diduga para penambang liar ini masih tergolong pendatang baru, melakukan galian di Blok Longsor. Longsor terjadi karena penambang melakukan galian di urat yang menjadi pondasi lubang tersebut.

"Jadi mereka menggali mengenai pondasi yang kata masyarakat paku bumi. Penyangga lubang, sehingga terjadi longsoran. Sebagian penambang liar yang senior sudah naik, yang tertinggal gurandil baru," kata Eksternal Relation Asisten Manajer UBPE PT Antam Persero, Bagus Purbananda. (Ron/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya