Abu Anak Rinjani ke Selatan, Jawa-Bali Aman untuk Penerbangan

Arah abu ini terlihat melalui citra satelit Himawari per hari ini pada pukul 05.00 WIB.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 06 Nov 2015, 08:25 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 08:25 WIB
Arah abu anak Gunung Rinjani
Abu anak Gunung Rinjani mengarah ke selatan, terlihat di Satelit Himawari (Foto: BMKG/twitter @Sutopo_BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Debu vulkanik Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terus berhamburan hingga hari ini. Namun, kali ini arah angin membawanya menuju selatan.

"Asap dan abu Gunung Rinjani tegak lurus ke Selatan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitter-nya @Sutopo_BNPB, Jumat (6/11/2015).

Arah abu ini terlihat melalui citra satelit Himawari per hari ini pada pukul 05.00 WIB. Arah abu vulkanik yang menuju selatan ini membuat Bali dan Jawa aman untuk penerbangan hari ini.


"Bali dan Jawa aman untuk penerbangan 6-11-2015, 5 WIB," kata Sutopo.

Sudah sejak kemarin Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, dibuka. Bandara itu mulai dibuka pada pukul 14.30 WITA. Padahal, semula penutupan bandara itu direncanakan diperpanjang hingga 6 November 2015.

Pembukaan bandara lantaran arah angin yang dinilai tidak mengganggu penerbangan di sana. Sebelumnya angin mengarah ke barat, yang berarti abu vulkanik dari Gunung Barujari melintasi kawasan udara Bali.

"Arah angin mengarah ke barat daya dan ke selatan, yang artinya debu vulkanik tak lagi melintasi udara Bali. Itulah dasar bandara akhirnya dioperasionalkan kembali pukul 14.30 Wita," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Yusfandri Gona di Kuta, Bali, kemarin. (Nil/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya