Liputan6.com, Balikpapan - Populasi primata orangutan Kalimantan menyusut drastis hingga mencapai angka 20 persen per tahun. Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Yaya Yaradin menyebut penurunan terus terjadi sejak 10 tahun terakhir. Kala itu jumlah orangutan Kalimantan mencapai 60 ribu ekor.
"Setiap tahun makin menyusut," kata Yaya Yaradin saat dihubungi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (11/11/2015).
Yaya menyebut penurunan populasi orangutan terjadi di area luar kawasan konservasi Kalimantan yang jumlahnya terbatas. Kawasan luar konservasi yang menyumbangkan penurunan populasi orangutan mencapai 50 persen dari total populasi di Kalimantan.
Menurut dia, kondisi orangutan di luar kawasan hutan konservasi memprihatinkan. Tubuh orangutan itu kurus, bahkan banyak anak orangutan yang baru lahir mati karena tidak bisa beradaptasi.
Mayoritas habitat alam orangutan Kalimantan berada di area perkebunan sawit, hutan tanaman industri, kebun warga, hingga kawasan pertambangan. Masih ada anggapan bahwa orangutan dianggap hama yang merusak area perkebunan milik warga sehingga berimbas pada praktik perburuan liar.
Baca Juga
"Setidaknya 90 persen satwa orangutan Kalimantan hidup di luar kawasan konservasi. Jumlah orangutan Kalimantan bisa mencapai 60 ribu ekor hasil survei 10 tahun silam," ujar dia.
Sehubungan itu, Yaya menyarankan ada konsentrasi populasi orangutan di 1 kawasan konservasi yang wilayahnya benar-benar terjaga. Dia menyebut kawasan konservasi di Kaltim dan Kaltara, yakni Hutan Lindung Sungai Wain mencapai 10 ribu hektare, Hutan Lindung Sungai Lesan 10 ribu hektare, Hutan Lindung Wehea 20 ribu hektare, dan Taman Nasional Kutai 200 ribu hektare. (Mvi/Mut)**