JK Pertimbangkan Usut Politikus Pemeras Kontrak Freeport

JK mengaku dirinya dan Jokowi geram karena ada politikus yang mencatut nama keduanya meminta saham kosong kepada petinggi PT Freeport.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Nov 2015, 03:51 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 03:51 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan akan mempertimbangkan desakan pengusutan politikus yang diduga mengatasnamakan pemimpin negara meminta saham kosong dalam perpanjangan kontrak perusahaan tambang PT Freeport Indonesia.

"Nanti dipertimbangkan, kita diskusikan di rapat," kata JK saat ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis 12 November 2015.

Wapres mengatakan akan memantau perkembangan dugaan pengatasnamaan tersebut. "Ya ini Menteri ESDM yang lebih mengetahui," ucap JK.

Wapres membenarkan adanya laporan oleh Menteri ESDM kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan dirinya terkait oknum politikus yang mempergunakan namanya tersebut.

Sebelumnya, JK meminta kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk melaporkan kepada Polri atas dugaan tersebut. "Tolong dilaporin saja yang ngomong seperti itu," kata JK pada Rabu lalu.

Menurut JK, dirinya dan Presiden Jokowi geram karena ada oknum politikus yang mencatut nama keduanya meminta saham kosong kepada petinggi PT Freeport.

Sebelumnya Sudirman mengatakan di beberapa media elektronik dan televisi nasional bahwa pada beberapa bulan lalu pihak Freeport dihubungi oleh beberapa oknum tokoh politik yang sangat punya pengaruh, dan menjual nama presiden dan wapres yang seolah-olah meminta saham kosong.

"Saya bersyukur proses itu tidak terjadi, sehingga Indonesia tidak dipermalukan dan akhirnya proses ini melalui jalur yang normal, di mana sektor mengambil keputusan dan Presiden memutuskan sendiri tanpa harus melalui deal semacam itu," jelas Sudirman. (Ant/Ado/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya