Ini Kata JK Soal SN Sebut Nama Luhut dalam Pembicaraan Freeport

JK mengaku sampai saat ini masih menunggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh MKD DPR RI.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 17 Nov 2015, 15:36 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2015, 15:36 WIB
Wapres JK
Usai lawatan ke Korea Selatan, Wapres JK (kanan) dijemput Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (Tengah) dan Gubernur DKI Jakarta Ahok (Kiri). (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM) Sudirman Said melaporkan politikus Senayan berinisial SN ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang berujung pada permintaan saham.

Mantan Dirut PT Pindad itu membawa bukti rekaman percakapan SN dengan beberapa orang yang diduga merupakan seorang pengusaha dan salah satu petinggi PT Freeport di Indonesia. Dalam transkrip tersebut, SN menyebut nama Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan berulang kali. Lalu, apa kata JK mengenai hal tersebut?

"Kalau menyebut nama kan tentu harus lebih apa, masalahnya apa, karena disebut nama saja tentu tergantung konteksnya apa," ujar JK saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma sebelum lepas landas menuju Filipina, Selasa, (17/11/2015).

JK mengaku enggan berpikir terlalu jauh dan menuding adanya keterlibatan oknum di pemerintahannya dalam kasus tersebut. Ia mengaku sampai saat ini masih menunggu proses penyelidikan yang dilakukan MKD DPR RI.

"Jadi kita lihat nanti pemeriksaannya di DPR dulu," ucap dia.

Dalam 3 lembar transkrip pembicaraan yang diterima Liputan6.com, Senin 16 November 2015 tengah malam lalu, terungkap adanya pembahasan antara SN, MS dan R tentang masa depan Freeport dan PLTA. Tak hanya itu, nama Menko Polhukam Luhut Pandjaitan disebut sebagai salah satu kunci keberhasilan lobi Freeport dengan pemerintah.

Berikut cuplikan transkrip pembicaraan tersebut:

SN: Jadi kalau pembicaraan Pak Luhut dan Jim di Santiago, 4 tahun yang lampau itu, dari 30 % itu 10 % dibayar pakai deviden.... Ini menjadi perdebatan sehingga mengganggu konstalasi....Ini begitu masalah cawe-cawe itu presiden ngga suka, Pak Luhut dikerjain kan begitu kan...Nah sekarang kita tahu kondisinya...Saya yakin juga karena presiden kasih kode begitu berkali-kali segala urusan yang kita titipkan ke presiden selalu kita bertiga, saya, pak Luhut, dan Presiden setuju sudah.

Saya ketemu presiden cocok. Artinya dilindungi keberhasilan semua ya. Tapi belum tentu kita dikuasai menteri-menteri Pak yang begini-begini.

R: Freeport jalan, bapak itu happy, kita ikut happy. Kumpul-kumpul/kita golf, kita beli private jet yang bagus dan representatif.

MS: Tapi saya yakin Pak, Freeport pasti jalan.

SN: Jadi kita harus banyak akal. Kita harus jeli, kuncinya ada pada Pak Luhut dan saya.

MS: Terima kasih waktunya pak.

(Din/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya