Iriana Jokowi Ingin Hari Ibu Diperingati di NTT

Ibu Negara menginginkan agar peringatan ini dirasakan di daerah-daerah yang selama ini dianggap kurang mendapatkan perhatian.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 25 Nov 2015, 17:15 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2015, 17:15 WIB
20151023-Batik Ibu Iriana Jokowi
Batik Ibu Iriana Jokowi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menggelar puncak peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2015 mendatang di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengatakan keputusan untuk merayakan peringatan Hari Ibu di Kupang berdasarkan hasil diskusi dengan Ibu Negara Iriana Jokowi dan Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Veronica Tan.

"Tahun ini kita putuskan diselenggarakan di Kupang, NTT, berdasarkan hasil diskusi dengan Ibu Negara dan Ibu Veronica Ahok," ujar Yohana saat  saat memberi keterangan pers mengenai rencana Peringatan Hari Ibu di Gedung Kementerian PP dan PA, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).

Yohana mengatakan, dalam perbincangannya, sang Ibu Negara menginginkan agar kegiatan Peringatan Hari Ibu tahun ini tidak hanya dilakukan di Jakarta saja. Iriana menginginkan agar peringatan ini dirasakan di daerah-daerah yang selama ini dianggap kurang mendapatkan perhatian.

"Di sana masalah yang dihadapi yakni masalah air dan ibu-ibu di sana (Kupang) memerlukan perhatian khusus terkait kehidupan mereka sehari-hari. Karena itu kita akan selenggarakan di sana (Kupang)," ucap dia.

Selain mendapat dukungan dari Ibu Negara dan Veronica, keputusan untuk menggelar acara peringatan hari Ibu di Kupang juga mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo. Rencananya, Presiden akan turut menghadiri acara tersebut.

"Presiden nanti akan hadir. Kami akan mengundang seluruh kepala badan organsiasi wanita seluruh provinsi. Dan pada tanggal 22 Desember nanti Presiden akan melakukan upacara bendera," kata Yohana.

Sementara itu, Ketua Umum Panitia Nasional Peringatan Hari Ibu ke-87, Giwo Rubianto mengatakan, kegiatan ini tidak akan diisi dengan kegiatan seremonial, melainkan langsung pada kegiatan nyata.

"Kegiatan nanti tidak akan ada seremonial. Kita langsung fokus kepada tujuan kegiatan. Itu permintaan Presiden. Tidak ada lokasi seremonial, tetapi langsung kegiatan bakti sosial di seluruh pelosok Indonesia, terutama di bagian Indonesia Timur," kata Giwo. (Nil/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya