Hj. Iriana atau juga dikenal dengan Ibu Iriana Joko Widodo lahir di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 1 Oktober 1963. Ia adalah istri dari Presiden Indonesia ketujuh, Ir. H. Joko Widodo.
Pada saat Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, sebagai istri gubernur, Iriana juga menjabat Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta 2012-2014. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta sejak 2005 hingga 2012 saat suaminya menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Iriana menikah dengan Joko Widodo di Solo, tanggal 24 Desember 1986 dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.
Perkenalan dengan Jokowi
Perkenalan Iriana dengan Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi dapat dikatakan terjadi secara tidak sengaja.
Iriana adalah teman adik Jokowi, Iit Sriyantini. Saat masih sekolah, perempuan kelahiran 1 Oktober 1963 di Kota Solo itu sering berkunjung ke rumah Jokowi diajak Iit. Tanpa sengaja, Iriana bertemu Jokowi yang saat itu masih kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Dari pertemuan itulah mereka berdua akhirnya menjalin hubungan asmara. Empat tahun lebih menjalin kasih, pada 1986, sehari menjelang Natal, Jokowi akhirnya menikahi Iriana. Cincin kawin mereka seharga Rp 24.000.
Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo mengatakan, Iriana adalah cinta atau pacar pertama dan terakhir Jokowi.
Saat menikah, Jokowi sudah bekerja di PT Kertas Kraft Aceh. Jokowi akhirnya memboyong Iriana tinggal di Aceh. Keduanya kembali ke Jawa saat Iriana hendak melahirkan anak pertama mereka.
Akrab dipanggil Ana, semenjak menikah dengan Jokowi, Iriana yang menyandang gelar sarjana ekonomi, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk merawat suami dan 3 anak mereka (Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep).
Peduli Pada 'Wong Cilik'
Ketika suaminya menjabat Walikota Solo, Ana memimpin kegiatan PKK dan banyak menjalankan kegiatan sosial yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Salah satunya masalah kemiskinan.
Kepeduliannya pada 'wong cilik' di Solo, karena dulu suaminya juga pernah merasakan rumah digusur tanpa ada pesangon. Ana tak mau kejadian pahit itu dialami lagi oleh warga Solo. Untuk memberdayakan warga, dia banyak membuat program-program pelatihan usaha.
Kedekatannya dengan rakyat, membuat banyak warga Solo merasa kehilangan ketika Ana hijrah ke Jakarta, menemani suaminya yang menjabat Gubernur DKI.
Penyuka yoga ini sangat mempedulikan suami dan anak-anaknya. Ana bahkan punya resep khusus untuk tetap menjaga stamina sang suami yakni jamu temulawak, campur jahe, kacang hijau dan terkadang ditambahkan madu. Resep ini sudah diberikan sejak 17 tahun lalu.
Hidup Sederhana, Tak Ingin Menjadi Ndoro
Meski menjadi istri pejabat, Ana tak mau bersikap seperti seorang ndoro. Tak jarang dia mengerjakan pekerjaan rumah sekalipun ada pembantu. Ana juga lebih senang berbelanja ke pasar tradisional, terutama Pasar Klewer Solo.
Seperti suaminya, Iriana memang dikenal sebagai perempuan sederhana dan bersahaja. Perempuan yang dikenal ramah dan selalu ceria ini tak pernah tampil glamour. Rias wajahnya tak pernah menor, dan tak penah mengenakan barang-barang mewah.
Saat suaminya dilantik menjadi Gubernur Jakarta, 15 Oktober 2012, Iriana hanya tampil dengan kebaya putih tanpa aksesoris yang mencolok. Pada masa kampanye akhir Juni lalu, Iriana mengubah penampilan dengan mengenakan hijab. Sang suami sempat menggodanya, dengan mengatakan penampilan baru itu membuat Ana terlihat lebih cantik.
Dengan kemenangan suaminya di pemilu presiden 2014, Ana pun akan menanggalkan status istri gubernur menjadi Ibu Negara.
Membuat Populer Kebaya Kutu Baru
Iriana Jokowi memakai kebaya kutu baru berwarna oranye ketika menghadiri pelantikan suaminya, Joko Widodo, sebagai Presiden Indonesia ke-7. Memakai kebaya kutu baru, kebaya bergaya tunik pendek berwarna-warni dengan motif bunga yang cantik, Iriana menjadi sorotan para juru kamera.
Kebaya kutu baru, merupakan kebaya klasik khas ibu Jawa di era beberapa puluh sampai ratusan tahun lalu. Model kebaya kutu baru ini memiliki khas pada bagian tengah depan, yaitu adanya tambahan kain yang menjadi penghubung antara bagian kiri dan kanannya. Kain yang digunakan juga cenderung polos atau bercorak bunga.
Berita Terbaru
Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Panen Piala Citra, Anak Ke-2 Song JoongKi Lahir
Arti Mimpi Digigit Anak Kecil: Makna Tersembunyi dan Interpretasi
Ajak Dukung Pramono-Rano, Anies: Bismillah, 27 November Tanda Keberlanjutan Program Jakarta
Nama-nama Bulan Hijriyah, Mengenal Kalender Islam dan Sejarahnya
Kemenperin Bahas Proposal Investasi Apple Rp 1,58 Triliun, Bakal Produksi Apa Saja?
Menbud Fadli Ajak Pelaku Seni Perkuat Kekayaan Budaya Megadiversity Indonesia
Transisi Pemerintah Baru, WIKA Beton Revisi Target Kontrak
Zelenskyy: Ukraina Bisa Rebut Kembali Krimea Lewat Diplomasi
Relawan Sebut Kejati Banten Politisasi Hukum, Pengacara: Wawan Belum Terima Surat Pemeriksaan
Ridwan Kamil Janji Selesaikan Konflik Hunian Warga Kampung Bayam di 100 Hari Kerja
VIDEO: Geger! Penemuan Bangunan Diduga Peninggalan Kerajaan Padjajaran
3 Penyebab Keputihan Saat Hamil, Bagaimana Menanganinya?