Tahun Ini, 7 ODHA di Bengkulu Meninggal Dunia

KPA Bengkulu juga mendapati sejumlah anak sekolah menjadi pengidap AIDS.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 01 Des 2015, 07:20 WIB
Diterbitkan 01 Des 2015, 07:20 WIB
Aksi Damai "Ayo Peluk ODHA"
Sejumlah aktivis menggelar aksi damai bertema “Ayo Peluk ODHA” di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/12/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 7 orang penderita HIV/AIDS di Bengkulu meninggal dunia sepanjang 2015. Angka itu menurun dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 10 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dinyatakan meninggal dunia.

Wakil Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bengkulu Amin Kurnia menyatakan, selain jumlah meninggal dunia yang menurun, KPA juga mencatat penurunan angka penderita baru. Pada 2015, jumlah penderita baru tercatat sebanyak 32 orang menurun dari tahun sebelumnya sebanyak 49 orang penderita. Total ODHA di Bengkulu tercatat sebanyak 436 orang.

"Secara jumlah memang menurun dari tahun lalu, tetapi tetap saja mengkhawatirkan," ujar Amin di Bengkulu, Senin, 30 November 2015.

 



Amin melanjutkan, berdasarkan temuan, didapati sejumlah anak sekolah menjadi pengidap AIDS. KPA mencatat 11 anak usia sekolah dasar (SD) sebagai pengidap AIDS, disusul 7 anak usia SMP, 8 anak SMA, dan 4 orang mahasiswa program S1.

Sedangkan menurut jenis pekerjaan, pengidap AIDS masih didominasi kalangan ibu rumah tangga sejumlah 12 orang, disusul pekerja swasta sebanyak 7 orang, pekerja seks komersial (PSK) 3 orang, nelayan 2 orang, serta PNS, supir, pedagang dan warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap masing-masing 1 orang.

Penambahan jumlah penderita berdasarkan perilaku seksual, sambung Amin, terjadi pada pasangan yang berhubungan secara heteroseksual sebanyak 24 orang, homoseksual sebanyak 2 orang, biseksual sebanyak 3 orang serta pengguna obat terlarang atau Napza sebanyak 2 orang.

"Ada 1 lagi penderita yang terjangkit dari penularan melalui ibu kandung atau perinatal dan masih berumur dibawah satu tahun berjumlah satu orang," pungkas Amin. (Din/Dms)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya