Pimpinan: KPK Tidak Akan Pernah Kriminalisasi Ahok

KPK menyatakan, pembatalan yang dilakukan hanya sebatas undangan Ahok sebagai pembicara.

oleh Sugeng Triono diperbarui 11 Des 2015, 21:41 WIB
Diterbitkan 11 Des 2015, 21:41 WIB
Plt Pimpinan Ubah Pembagian Kerja di KPK
Pimpinan baru KPK Taufiequrachman Ruki (tengah), Johan Budi SP (kanan), Indriyanto Seno Adji (kedua kiri), Wakil Ketua KPK Zulkarnen dan Adnan Pandu Pradja (kiri) saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/2). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji membantah tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyebut lembaganya melakukan kriminalisasi. Ia mengaku tidak tahu apa maksud pernyataan yang dilontarkan Ahok tersebut.

"Saya kurang paham maksud beliau (Ahok). Di KPK tidak akan pernah ada istilah kriminalisasi," ujar Indriyanto Seno Adji saat dikonfirmasi, Jumat (11/12/2015).

Ahok pernah menyatakan, dibatalkan undangan kepadanya oleh KPK pada acara Festival Hari Antikorupsi karena terkait kasus dugaan korupsi yang terjadi pada proses pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Namun, hal ini juga sudah langsung dibantah KPK. Pembatalan yang dilakukan hanya sebatas undangan Ahok sebagai pembicara, sementara untuk mengikuti semua rangkaian dan pemberian penghargaan, Ahok tetap diharapkan kehadirannya. Karena, dia menjadi salah satu peraih penghargaan antikorupsi oleh KPK.

Indriyanto menegaskan, KPK selalu menangani kasus korupsi secara profesional serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam menetapkan seorang sebagai tersangka, KPK selalu berdasarkan 2 alat bukti permulaan.

"Karena kami sangat menghormati HAM dari individu maupun kelembagaan. Tidak akan pernah ada KPK melakukan kriminalisasi," tegas Indriyanto Seno Adji.

Ahok sebelumnya menegaskan tidak tahu pasti alasan pembatalan undangan menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang seharusnya digelar Rabu 9 September 2015 di Kota Bandung, Jawa Barat. Namun, saat ditanya apakah berkaitan dengan kasus Rumah Sakit Sumber Waras, muncul kata dugaan kriminalisasi dari dia.

"Saya enggak tahu. Kamu mesti tanya sama pimpinan KPK, yang mana saya juga enggak tahu. Alasan apa pembatalan, enggak jelas juga. (Terkait Sumber Waras) Mungkin. Mungkin tahu sumber waras, mau kriminalisasi Ahok kali. Oknumnya gue enggak tahu," ucap Ahok.

Ahok menyindir, jika KPK atau oknumnya melakukan kiriminalisasi kepada dirinya. "Mau kriminal Ahok malu dong, Ahok sudah tercatat (sebagai mitra antikorupsi). Pak Ruki (Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki) yang kasih saya malahan akhir tahun 2006. Penghargaan tiga mitra award antikorupsi, di Tugu Proklamasi waktu memperingati Hari Antikorupsi Dunia ini tahun 2006 akhir. Makanya saya enggak tahu," papar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya