Liputan6.com, Yogyakarta - Di tengah keriuhan masyarakat mempersiapkan malam Tahun Baru, Keraton Yogyakarta tiba-tiba ditutup. Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengumpulkan seluruh abdi dalem di Bangsal Mangunturtangkil tepat pukul 10.00 WIB. Pertemuan itu berjalan kurang lebih 5 menit.
Salah satu abdi dalem yang diundang KRT Hastono Ningrat, Pengageng Suroloyo Kotagede dan Imogiri. Ia mengatakan acara tersebut berisi dhawuh (perintah) Raja kepada abdi dalem keraton. Menurut dia, Sultan hanya memerintahkan abdi dalem untuk setia dan taat aturan keraton.
"Untuk abdi dalem saja, kok. Tidak ada apa-apa, kok. Cuma 5 menit saja, kok. Pesannya itu intinya, pokoknya, abdi dalem harus taat kepada peraturan yang diperintahkan Sultan," ujar dia usai acara, Kamis 931/12/2015).
Baca Juga
Hastananingrat mengatakan acara itu berjalan seperti biasa layaknya Dhawuh Ndalem. Sultan mengucapkan Dhawuh itu dalam Bahasa Jawa.
"Cuma 1 saja garis besarnya. Taat aturan keraton. Acaranya di Mangunturtangkil, ya Bahasa Jawa," ujarnya.
Seluruh putri-putri raja juga hadir dalam acara itu. Seluruhnya menggunakan pakaian khas Keraton Yogyakarta.
"Rayi dalem (adik raja) enggak ada. Putri-putri dalem (raja) ada semua," ujar Hastananingrat.
Usai acara itu, keraton kembali dibuka untuk wisatawan. Tidak butuh waktu lama, wisatawan kembali mengantri di pintu tiket masuk keraton.
Titah Raja Yogyakarta juga sempat disampaikan saat Sultan HB X akan mengangkat Gusti Pembayun sebagai putri mahkota pada Maret 2015.
Advertisement