Ahok: Operator Bus Tak Mau Gabung Transjakarta Pasti Bangkrut

Ketersediaan bus ini nantinya tidak hanya dinikmati oleh warga Jakarta. Tapi warga kota sekitar yang sehari-hari bekerja di Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Jan 2016, 11:03 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 11:03 WIB
20151222-Transjakarta-JT
Petugas membersihkan Kopaja terintegrasi Transjakarta terparkir di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Selasa (22/12). Saat ini terdapat 320 bus tampilan baru Kopaja AC yang akan beroperasi di rute-rute yang terintegrasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak pernah bosan merayu para operator angkutan bus di Jakarta untuk bergabung bersama Pemprov DKI Jakarta. Di bawah PT Transjakarta, bus-bus mereka akan lebih baik.

Pria yang karib disapa Ahok itu memang terus berupa menambah bus untuk memenuhi kebutuhan Jakarta. Tapi, hal itu tidak perlu terjadi bila para operator mau bergabung ke Transjakarta.

"Sebetulnya saya enggak perlu beli bus asal para operator APTB, Transjabodetabek, Mayasari, Bianglala, macam-macam itu mau ikut kami dibayar rupiah per kilometer," ungkap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (4/1/2016).

Dengan begitu, kata dia, para operator akan mendapat keuntungan bisa merevitalisasi armada mereka dengan kredit yang dijamin Pemprov DKI Jakarta seperti yang dilakukan Kopaja. Sehingga mereka bisa kembali beroperasi tanpa mencari penumpang dan setoran.

"Kalau enggak mau ikut, saya bilang bersaing sama saya pasti Anda bangkrut karena saya (tarifnya) Rp 3.500. Bus kita beli terus," imbuh Ahok.

Ketersediaan bus ini nantinya tidak hanya dinikmati oleh warga Jakarta. Tapi warga kota sekitar yang sehari-hari bekerja di Jakarta.

"Hanya bayar Rp 3.500 orang dari Tangerang, Bekasi, Depok, bahkan Bogor ke Jakarta, tanpa APTB. Kira-kira naik motor atau bus? Pasti naik bus," ujar Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya