Zulkifli Hasan: Evaluasi Kinerja Menteri Bukan Konsumsi Publik

Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu khawatir, bila hasil kinerja kabinet yang dipublikasikan akan membuat kegaduhan politik.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 05 Jan 2016, 14:25 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2016, 14:25 WIB
20151210-Pilkada-Serentak-2015-Partai-PAN-Jakarta-Zulkifli-Hasan-JT
Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan saat Konferensi Pers terkait Kemenangan PAN dalam Pilkada Serentak, Jakarta, Kamis (10/12). Sebanyak 140 pasangan calon yang diusung Partai PAN berhasil unggul dalam quick count. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi merilis hasil evaluasi kementerian dan lembaga negara selama 2015.

Namun, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengritik pemaparan hasil kinerja kementrian tersebut.

Zulkifli menyebut, harusnya evaluasi kinerja kabinet dan lembaga negara dibahas dalam internal kabinet dan bukan untuk konsumsi publik. Apalagi para menteri mayoritas diisi kader parpol pendukung pemerintahan.

"Yang saya tahu Menteri Yuddy dasarnya undang-undang dan instruksi presiden, menurut saya karena menterinya sama-sama dari parpol dan sama-sama  dari partai pendukung, mungkin itu harusnya konsumsi internal, bukan kepada publik," kata Zulkifli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/1/2016).


Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu khawatir, bila hasil kinerja kabinet dipublikasikan akan membuat kegaduhan politik.‎ Sebab, tidak menutup kemungkinan pemaparan hasil kinerja menteri tersebut membuat salah satu pihak merasa dirugikan.

"Kalau dipublikasikan tentu akan membuat kegaduhan. Saya kira sebaiknya bila itu instruksi Presiden silakan saja penilaian, tapi untuk internal lewat rapat kabinet atau langsung kepada yang bersangkutan," ujar Zulkifli.

Meski merilis hasil kinerja kementerian dan lembaga, MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi menyatakan, evaluasi kementerian dan lembaga tidak terkait perombakan kabinet yang diisukan bakal dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya