Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto buka suara terkait pengangkatan mantan juru bicara KPK, Johan Budi SP, sebagai Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi oleh Joko Widodo.
Menurut Hasto, partainya berharap Johan bisa membawa dan mewakili komunikasi politik Presiden, baik formal maupun suasana kebatinan Jokowi.
"Kalau memang Presiden sudah putuskan itu, maka seluruh komunikasi politik yang dilakukan tidak hanya tampak apa secara formal dibicarakan, tapi juga suasana kebatinan dari Presiden," kata Hasto di Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Hasto menambahkan memang dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap sistem ketatanegaraan yang seringkali terlupakan di dalam aspek dan sistem politik pemerintahan. Karena itu, saat Johan menjabat sebagai juru bicara Presiden, ke depan Johan dapat lebih hati-hati dan disiplin dalam berbicara karena Johan akan mewakili nama Presiden.
Baca Juga
"Jadi harus disiplin berbicara karena dia mewakili Bapak Presiden," ujar Hasto.
Jokowi mengangkat Johan karena dianggap berpengalaman di bidang tersebut.
Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki bercerita Presiden Joko Widodo memang sudah 'naksir' Johan Budi Sapto Prabowo, sehingga langsung memerintahkannya untuk meminta Johan membantu sang kepala negara menjadi staf khusus di bidang komunikasi atau juru bicara.
"Presiden memerintahkan saya untuk komunikasi dengan Pak Johan untuk kemungkinan bisa bantu Presiden. Yang naksir Presiden langsung, waktu kami mengobrol berdua," ujar Teten.
Teten menjelaskan pihak Istana selama ini mengetahui kinerja Johan secara profesional di Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia mengaku yakin Johan mampu mengkomunikasikan program-program pemerintah dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.**