Randall Si Terapis Allya di Chiropractic Jadi Tersangka

Alat bukti yang dijadikan landasan penyidikan yaitu berupa pelanggaran, keterangan saksi, dan saksi ahli serta hasil autopsi Allya.

oleh Audrey Santoso diperbarui 14 Jan 2016, 15:58 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 15:58 WIB
20160107-Buntut Kematian, Dinkes DKI dan Polda Segel Chiropractic First di FX Senayan-Jakarta
Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengamati klinik Chiropractic First di FX Senayan, Jakarta, Kamis (7/1). Dinkes DKI bersama Polda Metro Jaya menyegel sejumlah cabang klinik Chiropractic First yang diduga melakukan malapraktik. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Randall Cafferty, terapis klinik Chiropractic First, yang menangani Allya Sisca Nadya saat terapi tulang belakang ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kamis dini hari (14/1/2016).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kombes Krishna Murti menyatakan peningkatan status Randall dari saksi menjadi tersangka disimpulkan semalam, usai gelar perkara selama 3 jam.

"Tadi malam selama 3 jam telah dilakukan gelar perkara. Kesimpulan gelar kami menetapkan saudara Randall Cafferty sebagai tersangka," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Krishna menjelaskan alasan penyidik meningkatkan status Randall karena ia terbukti mengakibatkan Allya tewas melalui metode terapinya, terlebih Randall tidak mengantongi Surat Izin Praktik (SIP) sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2016 tentang Tenaga Kerja Kesehatan dan menerapkan metode medis yang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Terhadap kasus yang mengakibatkan orang meninggal dunia dengan menggunakan alat atau metode cara yang menimbulkan kesan seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter yang sudah memiliki Surat tanda registrasi atau surat izin dan memberikan pelayanan medis tidak sesuai dengan standar kedokteran," terang Krishna.

Adapun alat bukti yang dijadikan landasan penyidikan yaitu berupa pelanggaran, keterangan saksi, dan saksi ahli serta hasil autopsi Allya yang dilakukan Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya.

"Dan terhadap perkara tersebut, telah terjadi korban atas nama saudari Allya dan hasil gelar perkara ini telah dimatangkan terkait hasil autopsi yang telah dilakukan dokter forensik Polda Metro Jaya kemarin pagi," sambung mantan perwira PBB ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya