Penjagaan di Starbucks Setelah Teror Jakarta Mulai Santai

Setelah teror Jakarta, polisi berjaga santai, tapi siaga. Dengan senjata di tangan, mereka saling bercengkrama dengan mata tetap awas.

oleh Muslim AR diperbarui 19 Jan 2016, 11:42 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2016, 11:42 WIB
20160119-teror sarinah-jakarta-penjagaan starbucks
Penjagaan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat tidak seketat Senin 18 Januari 2016. (Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Penjagaan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, tidak seketat Senin, 18 Januari 2016 setelah teror yang menewaskan sejumlah orang. Salah satunya penjagaan di Starbucks Gedung Cakrawala.

Jumlah polisi yang berjaga di sana lebih sedikit dibandingkan dengan beberapa waktu lalu. Jika sebelumnya puluhan polisi bersenjata di siagakan, kini hanya belasan.

Polisi berjaga dengan santai, tetapi siaga. Dengan senjata di tangan, mereka saling bercengkrama, sembari matanya tetap awas.

Meski demikian, penjagaan satpam di pusat perbelanjaan di daerah itu ditambah. Pusat perbelanjaan dan gerai makanan di sekitar Starbucks sudah beroperasi, sementara outlet Starbucks masih dijaga ketat dan ditutupi tripleks.

"Kalau dilihat kerusakannya, mungkin perbaikannya sebulan, Mas," ujar salah seorang satpam yang tak mau disebutkan namanya pada Liputan6.com, Selasa (19/1/2016).

Saat Liputan6.com mencoba menemui pengelola gedung dan Starbucks, tak ada satu pun yang bisa dimintai keterangan.

Pada sisi jalan lainnya, belasan polisi lalu lintas disiagakan. Pos polisi yang hancur akibat ledakan bom itu sudah ditutupi dengan tripleks bercat merah putih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya