Liputan6.com, Jakarta - Jessica, teman ngopi Wayan Mirna Salihin stres dan depresi melihat pemberitaan tentang dirinya di media massa. Pemberitaan yang beredar seolah-olah menyudutkan dirinya sebagai pembunuh Mirna -- teman semasa kuliah di Sydney, Australia.
Hal ini diungkapkan oleh pengacara Jessica, Yudi Wibowo. Yudi mengatakan, saking depresinya, Jessica sampai mengurung diri dan enggan menonton berita di televisi.
"Dia itu depresi karena pemberitaan di media seolah-olah dia (pembunuh Mirna). Dia stres, nggak berani keluar kamar. Nggak berani lihat TV," kata Yudi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
"Dia mikir 'Kok pulang ke Indonesia malah gini?' Dia baru pulang (dari Australia) 5 Desember kemarin," imbuh dia.
Baca Juga
Yudi mengatakan, Jessica saat itu mengajak Mirna dan temannya yang lain, Hanny ngopi dan membayar duluan lantaran hendak mentraktir temannya itu. Karena Mirna sudah sudah sering menraktir dirinya.
Jika tidak dibayar terlebih dulu pun, sambung dia, biasanya mereka akan rebutan membayar. Sementara Olivier Cafe dipilih Jessica lantaran ia tak tahu tempat ngopi yang enak di Jakarta. Sedangkan Mirna hanya merekomendasikan lokasi ngopi di Grand Indonesia.
"Jessica sering diajak Mirna, ditraktir. Dua-duanya lama di luar negeri. Jessica kerja juga part timer. Setelah lulus, (Jessica) kerja di Sidney‬. Mirna pulang lebih dulu (ke Indonesia)," ujar dia.
"Jessica pengen traktir mereka. Jessica nggak tahu ada kafe di situ. Mirna ngomong di kafe GI‬ (Grand Indonesia) saja," sambung dia.
Saat ini Yudi mendampingi Jessica yang memenuhi panggilan keempat dari pihak kepolisian. Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap sarjana desain grafis itu pukul 10.00 WIB.
Namun Jessica baru tiba di Mapolda Metro Jaya pukul 14.30 WIB. "Di surat panggilannya ditulis jam 12.30 kok, bukan jam 10," tandas Yudi.
Advertisement