Rhoma Irama: Partai Idaman Tidak Gentar dengan Teroris

Rhoma mengatakan, Partai Idaman punya modal memerangi teroris di Tanah Air.

oleh Oscar Ferri diperbarui 20 Jan 2016, 13:59 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 13:59 WIB
20160120-Raja Dangdut Lantik 18 Pengurus DPW Partai Idaman-Jakarta
Ketum Partai Islam, Damai, Aman (Idaman) Rhoma Irama memberi sambutan pada pelantikan 18 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Idaman di Jakarta, Rabu (20/1). Pelantikan itu dihadiri sejumlah pengurus partai dan artis dangdut. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama menyerukan partainya tidak takut terhadap teroris. Imbauan itu menyusul aksi teror di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat Kamis 14 Januari lalu.

Menurut Rhoma, justru sebaliknya, Partai Idaman harus melawan teroris. Karena itu merupakan tugas utama dan bersama seluruh umat manusia.

"Idaman tidak gentar sama teroris. Tugas Idaman melawan teroris. Karena itu adalah musuh kemanusiaan, musuh agama," tegas Rhoma dalam pidatonya saat pelantikan DPW Partai Idaman di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).

Rhoma mengatakan, Partai Idaman punya modal memerangi teroris di Tanah Air. Dia ingin, Idaman tampil di Bumi Pertiwi ini untuk menegakkan Islam, yang kerap dibawa-bawa teroris.

"Justru kita tampil di sini untuk menegakkan. Teroris yang mengatasnamakan Islam itu dilakukan saudara kita yang takfiri, suka mengkafirkan. Bahkan menghalalkan darahnya. Maka Partai Idaman punya standing position, branding ideologi Islam," ucap Raja Dangdut ini.


Rhoma menyatakan, hanya dengan tekad, partainya akan melakukan religion approach atau pendekatan religi. Dia juga meminta agar semuanya untuk tidak provokatif, karena tujuan utama partai ini adalah Islam yang damai dan aman.

"Maka identitas kita adalah Suni. Jangan provokatif, karena tujuan kita Islam yang damai dan aman dengan kelompok Islam mana pun, suku bangsa mana pun, tanpa bedakan budaya warna kulit dan agama," tegas dia.

Rhoma juga menyerukan kepada seluruh kader Partai Idaman, agar menjadi manusia bertanggung jawab dan berperan dalam mengelola bangsa, serta melindungi minoritas. Apalagi, Indonesia adalah negara demokratis.

"Pancasila diancam berbagai ideologi, maka mari betul-betul bertanggung jawab pada Allah, pada bangsa untuk menciptakan iklim kondusif. Mengimplementasikan nilai Islam yang rahmatan lil alamin," pungkas pelantun tembang Kehilangan Tongkat itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya