Ahok: Eks Gafatar di Jakarta Akan 'Disadarkan' Selama Ditampung

Menurut Ahok, urusan menyadarkan para eks anggota Gafatar ini akan dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jan 2016, 14:21 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2016, 14:21 WIB
20160123- Ratusan Eks Gafatar Istirahat di Cipayung-Jakarta-Yoppy Renato
Sejumlah eks Gafatar beristirahat di rumah penampungan Panti Sosial Bina Insan (PSBI), Cipayung, Jakarta, Sabtu (23/1/2016). Ratusan eks Gafatar itu akan menjalani proses rehabilitasi. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - 568 Eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Jakarta dari Pontianak menggunakan pesawat, Sabtu 23 Januari 2016. Mereka ditampung di sejumlah panti milik Kementerian Sosial sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing.

Di antara panti yang menjadi tempat transit yakni Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Bambu Apus, Jakarta Timur.

Panti ini dihuni 118 pengungsi, yang terdiri dari 53 orang dewasa dan sisanya anak-anak. Mereka berasal dari Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Depok, dan Bekasi. Mereka akan 'disadarkan' dalam 5 hari.

"Ya kita kasih waktu 5 hari untuk nyadarkan mereka. Kalau konsep ajarannya soal penggabungan ini tuh salah," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Menurut dia, urusan menyadarkan para eks anggota Gafatar ini akan dilakukan Majelis Ulama Indonesia(MUI). Pemprov DKI hanya sebatas mendukung upaya pemerintah. 

Para eks anggota Gafatar dijadwalkan mengikuti program binaan wawasan kebangsaan dan agama. Para pembicara didatangkan dari MUI. Sementara, 450 pengungsi lainnya di tampung di panti sosial lain milik pemerintah.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya