Lippo Mall Laporkan Peretas Akun Twitter 'Kere Jangan ke Mall'

Lippo Mall Puri memastikan bahwa komentar yang menanggapi postingan akun Febby Ulfa Safila itu bukan dari admin pengelola sosial media.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 27 Jan 2016, 19:31 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2016, 19:31 WIB
Nge-Tweet 'Kalau Kere Jangan ke Mall', Netizen Ajak Boikot
Akun twitter Lippo Mall Puri jadi bahan perbincangan karena mengeluarkan pernyataan bernada kontroversial

Liputan6.com, Jakarta - Febby Ulfa Safila, pemilik akun @safilafeby, melalui twitter mengeluhkan prosedur program tarif parkir flat Rp 3.000 di Lippo Mall Puri. Namun, akun twitter resmi @LippoMallPuri malah membalasnya dengan mengatakan, "kalau kere, jangan main ke mall ya kakak...".

Pihak Lippo Mall Puri memastikan bahwa komentar yang menanggapi postingan akun Febby Ulfa Safila itu bukan dari admin pengelola sosial media Lippo Mall Puri.

"Kami pastikan bahwa ada pihak yang meretas (hacker) atas akun twitter Lippo Mall Puri yang mana hal ini bisa dibuktikan dengan IP address yang digunakan pada postingan tersebut berbeda dengan IP Adrress yang dimiliki admin pengelola sosial media Lippo Mall Puri yang biasa dipakai," ujar PR Manager Lippo Mall Indonesia Nidia Ichsan kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Untuk itu, jelas Nidia, Lippo Mall Puri telah melakukan upaya hukum dengan melaporkan hal ini ke Polda Metro Jaya. "Pada hari ini, Rabu tanggal 27 Januari dengan nomor laporan LP/398/ I/ 2016/PMJ/ Dit Reskrim kamis laporkan kasus tersebut," ungkap Nidia.

Sebelumnya, Febby menceritakan pada 26 Januari 2016 sekitar pukul 19.00 dia masuk ke dalam Lippo Mall Puri. Febby mengakui itu adalah kali pertama dia masuk ke dalam Lippo Mall Puri dengan menggunakan mobil.

Saat memasuki gedung parkir, Febby mengambil tiket masuk. Tidak ada petugas parkir dan juga tidak ada masalah sampai Febby hendak pulang.

"Waktu di pintu keluar, hanya ada mesin gate dengan palang yang tidak terbuka. Aku enggak ngerti harus bagaimana, sampai enggak lama ada mas petugas datang. Aku disuruh bayar Rp 10.000 soalnya salah keluar," tutur Febby.

Melalui petugas tersebut, Febby mendapat penjelasan harus membayar Rp 10.000 karena jika ingin mengikuti program parkir flat Rp 3.000, ia harus membayar di PPS. Sebuah istilah yang baru Febby ketahui merupakan singkatan dari Parking Payment Station setelah sampai di rumah dengan bantuan mesin pencari google.

Sesampai di rumah, karena merasa tidak mendapat keterangan yang jelas dari pihak Lippo Mall Puri terkait program parkir tarif flat, Febby memberikan kritik kepada pihak mall melalui media sosial Twitter.

"Respons balasan dari akun twitter resmi Lippo Mall Puri menurutku enggak beretika sih, Mas," pungkas Febby.

Tagar #KamiKereLippoMall sempat menduduki posisi puncak Trending Topic di Indonesia. Banyak netizen yang tidak menyukai tweet balasan @LippoMallPuri yang terkesan merendahkan itu.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya