Azan Terduga Teroris Thamrin Dimakamkan Tanpa Kehadiran Orangtua

Sempat ada kendala teknis karena keluar air dari dalam tanah di liang lahatnya.

oleh Panji Prayitno diperbarui 28 Jan 2016, 13:02 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2016, 13:02 WIB
20160128-Azan
Azan terduga teroris Thamrin dimakamkan di Cirebon tanpa dihadiri orangtua. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Jenazah Ahmad Muhazan, seorang terduga teroris Thamrin Jakarta dimakamkan di kampung halaman di Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tanpa disaksikan keluarga, jenazah langsung dimakamkan oleh para kerabat.

Jenazah dijemput keluarga dan kerabatnya di RS Polri Jakarta pada pukul 05.00 WIB. Setelah melakukan perjalanan, jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 10.00 WIB dengan menggunakan ambulans dari RS Polri Jakarta.

Seperti rencana semula, jenazah Azan tidak mampir ke rumah, tapi langsung dibawa ke liang lahat yang telah disiapkan sekitar 50 meter di belakang rumahnya.

"Terpal plastik untuk menurunkan jenazah sudah disiapkan. Dan warga yang berbaik hati bersama rekan-rekan Azan langsung memakamkannya," kata anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Azun Mauzun, di lokasi, Kamis (28/1/2016).

Pantauan di lapangan, sebelum dimakamkan, jenazah yang terbungkus kain kafan putih itu langsung disalati. Orangtua Azan tidak tampak dalam pemakaman itu. Saroni (60 tahun) dan Maemunah (55 tahun), ayah dan ibu Azan tetap tinggal di dalam rumah.

"Saroni sendiri dalam keadaan sakit stroke sehingga tidak dapat keluar rumah. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk menguburkan jenazah Azan," kata Azun.

Azan terduga teroris Thamrin dimakamkan di Cirebon tanpa dihadiri orangtua. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Sempat ada kendala teknis karena dari dalam tanah di liang lahatnya, terus-menerus mengaluarkan air. Sehingga sebelum jenazahnya diletakan, air itu sempat lebih dulu dikuras.

Ratusan polisi bersenjata lengkap terus berjaga-jaga di sekitar rumah dan lokasi pemakaman. Masyarakat yang ingin menyaksikan bergerombol dari jarak sekitar 20 meter karena dijaga ketat oleh polisi.

"Pemakaman berjalan lancar. Usai didoakan oleh kerabatnya, mereka kembali menuju rumah Azan menemui Saroni dan Maemunah serta anggota keluarga yang lain," ujar Azun.

Tidak ada karangan bunga di atas pusara kuburan Azan. Keluarga hanya menandainya dengan patok kayu bertuliskan nama Azan. Pada saat doa dibacakan, tampak hanya kerabatnya saja yang datang ke pemakaman.

Ratusan warga yang memadati sekitar lokasi penguburan hanya menyaksikan prosesi pemakaman yang singkat itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya