Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menancapkan visi Indonesia menjadi poros maritim dunia. Visi ini kemudian dijabarkan dalam berbagai program-program nyata, salah satunya dengan membangun desa bahari yang dijalankan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertingal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menjelaskan, langkah untuk membangun desa bahari dijalankan dengan 2 konsep besar, yakni 'Membaharikan Desa dan Mendesakan Bahari'.
Konsep 'Membaharikan Desa' bertumpu pada tujuan untuk mewujudkan masyarakat pesisir yang memiliki orientasi bahari.
Advertisement
"Programnya ini misalnya dengan menumbuhkan wisata desa pesisir, budi daya rumput laut, mutiara, perikanan tangkap dan lain sebagainya. Ini membaharikan desa," ujar Marwan dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat (20/1/2016).
Baca Juga
Adapun arah kedua, lanjut dia, adalah konsep 'Mendesakan Bahari' yang berarti memperkuat desa dalam pembangunan poros maritim. Memperkuat desa bermakna memupuk tradisi berdesa atau memberdayakan desa pesisir agar tumbuh menjadi desa yang maju, kuat, mandiri dan demokratis seperti amanat UU Desa.
Istilah mendesakan bahari mengandung makna bahwa pembangunan poros maritim harus memiliki kepekaan terhadap entitas desa pesisir. Juga memperkuat posisi desa dalam mengembangkan usaha ekonomi desa, memangkas jalur rente yang selama ini membelit masyarakat desa pesisir.
"Semangat dari konsep mendesakan bahari juga terkait dengan upaya membuka hak dan akses desa terhadap sumber daya bahari untuk menghidupi desa dan masyarakat desa," tutup Marwan.