6 Lilin Setinggi 3 Meter Siap Meriahkan Imlek

Lilin itu pesanan dari wihara di daerah Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 03 Feb 2016, 17:25 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2016, 17:25 WIB
Di Pabrik Ini, 6 Lilin 2.000 Kati Diproduksi Untuk Perayaan Imlek
Lilin itu pesanan dari wihara di daerah Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Tanggah Suryana (38) sedang menyelesaikan pengemasan lilin merah setinggi 3 meter saat ditemui di industri rumahan miliknya, di Kampung Ciherang Satim, Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jabar.

Dengan teliti dia menempelkan huruf-huruf Mandarin pada badan lilin yang telah ditutup dengan plastik mika. Beberapa karyawannya juga tampak sibuk mengisi tabung setinggi 1,8 meter dengan lilin cair, yang terbuat dari bahan baku parafin.

"Lilin ukuran 1,8 meter itu beratnya 1.000 kati. Satu kati dihargai Rp 10.000, jadi harganya Rp 10 juta," kata Suryana, Sabtu (30/1/2016).

Menjelang Imlek, Surya mengaku sudah memproduksi sekitar 3.000 lilin mulai ukuran 100 kati hingga 2.000 kati. Dari variasi yang tersedia, lilin merah berukuran 100 kati lah yang terlaris.

"Lilin terbesar yang dibuat tahun ini sebanyak 6 buah berukuran sekitar 3 meter, beratnya 600 kg atau 2.000 kati. Lilin itu pesanan dari wihara di daerah Cilincing, Tanjung Priok," ucap dia bangga.

Menurut Suryana, pembuatan lilin berukuran 600 kg dibutuhkan waktu seminggu untuk proses pengerasan hingga pengemasan. Untuk itu, Suryana dan 14 karyawannya mulai membuat lilin jauh hari sebelum Imlek.

"Takutnya enggak sempat selesai udah keburu Imlek. Tapi, kami dibantu 14 karyawan sehingga dalam sehari mampu mengerjakan 1-2 lilin 1.000 kati dan ratusan lilin 100 kati," ujar pria yang sudah memproduksi lilin sejak 1989 itu.

Pemesan di industri rumahannya, kata dia, baru sekitar Jabodetabek dan Manado. Suryana ingin memperluas jaringan pemasaran ke luar daerah tersebut dengan memasarkan kepada distributor yang berani membeli lilin dalam partai besar untuk dijual kembali.

"Memang untungnya enggak banyak, tapi supaya bisnis ini terus berkembang hingga luar daerah," kata Suryana.

Suryana mengklaim industri rumahan yang sudah beroperasi selama 18 tahun itu mampu menghasilkan lilin yang kualitasnya tidak kalah oleh produksi pabrik besar. Bahkan, ia memproduksi mainan dari lilin dengan berbagai bentuk dan warna.

"Untuk lilin berwarna kuning, oranye, dan biru itu biasa dipesan untuk hari raya Waisak," kata Suryana.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya